Menukil Mengenang Tausiah Ketua Umum PB Al Washliyah [1973-1986] Pada Milad Al Washliyah ke 57 Tahun

  • Bagikan
H.Bahrum Jamil, SH. Ketua Umum PB. Al Washliyah 1973-1986 dan Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah 1986-1992

“Al Washliyah adalah alat perjuangan ummat Islam, seterusnya akan mempetkuat organisasi, turut membina ummat, dipimpin oleh Ulama dan cendekiawan yang jujur, taqwa kepada Tuhan dan tabah berjuang.”


UNTUK menggelorakan Milad Al Washliyah ke-91.Kami menukilkan kembali mengenang tausiah Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Periode 1973-1986. [Haji Bahrum Jamil, SH.] pada Milad Al Washliyah ke 57 Tahun.

Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada tanggal 9 Rajab 1349 H. bertepatan dengan 30 Nopember 1930 Miladiyah, 57 tahun yang silam Al Washliyah lahir, dipelopori oleh pemuda pelajar Islam Allahu yarham Haji Abudurrahaman Syihab, Haji Ismail Banda, Haji Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Ulama/Pengarang Kitab Rahasia Bybel, Haji Yusuf Ahmad Lubis, Ketua MUI Sumatera Utara, Haji Adnan Nur Lubis, ketika hayatnya Ketua DPRD Tk I Sumatera Utara.

Kemudian masih banyak lagi nama-nama mereka yang berjuang ketika itu demi melahirkan Al Washliyah, atas landasan satu cita-cita sebagai tercantum dalam Al Qur’an. “Kamu adalah sebaik-baik ummat yang disuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat munkar, dan merekalah orang-orang yang bahagia dan beruntung.”

Di atas landasan cita-cita yang bersifat universil/menyeluruh antara bangsa itu, kiranya 57 tahun yang silam pemuda dan pelajar Islam telah mempunyai daya kemampuan memandang masa depan perjuangan ummat Islam yang tiada terpisahkan dari perjuangan bangsa.

Bukankah agama bersemayam [ruhiyah] dan telah berada di dalam raga yang lahir dari Insaniyah Indonesia. Landasan cita-cita itu tidaklah ringan, karena dia sejalan dengan firman Illahy yang tercantum di dalam Al Qur’an yang mengatakan:

“Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu way of life, yang akan menyelamatkan kamu dari pada penderitaan, kesengsaraan dan azab yang amat pedih”. [QS. Ash Shaff: 10].

Al Washliyah turut menunjukkan suatu jalan hidup [ way of life ] yang modern kepada anda, jalan yang lurus, tidak berliku-liku dan bukan pula serba rahasia dan magic, tetapi terang benderang “IH DINASHSHIRATHAL MUSTAQIM” [Jalan yang lurus].

Risalat Al Washliyah di dalam perjalanannya selama 57 tahun, melihat keadaan itu di dalam masyarakat sehari-hari, namun risalat dan cita-citanya mencapai suatu susunan masyarakat penuh Ukhuwah Islamiyah dan taat, taqwa kepada-Nya tiadalah berhenti. Al Washliyah tiada pernah tertegun, dan tidak akan silau matanya melihat alam sekitar yang gemerlapan itu. Insya Allah.

Al Washliyah mempunyai dasar dan tujuan untuk melaksanakan syariat dan ajaran Islam bagi kehidupan orang-orang dan masyarakat. Dasar dan tujuan itu kian mendapatkan wadah yang kian terang di dalam Negara RI, karena dasar Negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang di dalam Islam disebutkan Tauhid.

Dasar itu demikan kuatnya, sehingga itulah sebabnya ketika diawal Proklamasi, PB. Al Washliyah menyatakan kepada Pemerintah Pusat di Jakarta dan kepada Gubernur Sumatera Mr.T. Hassan di Medan, dan kawatnya tanggal 9 September 1945 yang berbunyi : “Al Jam’iyatul Washliyah turut mempertahankan Republik Indonesia.”

Di dalam bulan Nopember 1945 Majalah “Medan Islam” suara resmi Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah menerbitkan nomor istimewanya “Tuntunan Perang Sabil” yang disusun oleh Allahu Yarham H.M. Arsyad Thalib Lubis.

Al Washliyah senantiasa hidup semati dengan RI, tidak pernah berkhianat, dimana dan waktu kapanpun terhadap Negara RI yang Diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sejarah akan mencatat bahwa Al Washliyah tidaklah hanya sekedar mengucapkan turut mempertahankan RI saja, tetapi diapun bangkit, pemuda-pemudanya memasuki badan-badan perjuangan seperti TKR, Hizbullah, Sabilillah, Tentara Pelajar, Muslimat, Palang Merah, Barisan Dapur Umum, ikut serta berjuang di bidang fisik.

Al Washliyah adalah alat perjuangan ummat Islam untuk mencapai suatu cita-cita, Al Washliyah sebagai alat perjuangan, seterusnya akan memperkuat organisasi, turut membina ummat, dipimpin oleh Ulama dan cendekiawan yang jujur, taqwa kepada Tuhan dan tabah berjuang.

Al Washliyah dengan cita-citanya, melaksanakan tuntunan Agama Islam untuk kebahagiaan dunia dan akhirat, antara lain akan meneruskan usaha mengadakan memperbaiki dan memperkuat hubungan persaudaraan ummat Islam [ Ukhuwah Islamiyah ] dalam dan luar negeri. [Berbuat baik dan serta berlaku adil terhadap sesama manusia].

Mempersiapkan ummat Islam dalam menegakkan dan mempertahankan kebenaran dan keadilan. Meningkatkan peran serta dalam pembangunan Nasional. Kita bersyukur kehadirat Allah SWT, karena dalam usianya yang kini sudah 57 tahun, Al Jam’iyatul Washliyah tetap di dalam istiqamahnya yang teguh, tidak pernah larut oleh berbagai keadaan dan situasi yang terjadi di tanah air kita. Sejak masa penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang yang serba fasis.

Dalam pembangunan Negara kita sekarang inipun, insya Allah tidak akan pernah Al Washliyah meninggalkan khittah perjuangannya yang telah digariskan para pendirinya sejak 9 Rajab 1439 Hijriah/30 Nopember 1930 Milidiyah yang silam.

Al Washliyah adalah perhimpunan Islam yang INDIPENDEN dan telah dikuatkan dengan keputusan Muktamar Al Washliyah ke XVI di Jakarta tanggal 20-24 Februari 1986 yang lalu.

Al Washliyah tidak mencampuri kegiatan Politik Praktis. Al Washliyah memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk memasuki atau menyalurkan keinginan Politiknya menjadi wadah Parpol yang ada, dengan catatan tidak boleh membawa-bawa ataupun melibatkan Al Washliyah sebagai Organisasi.

Secara pribadi, anggota Al Washliyah dipersilahkan menyalurkan keinginan politiknya, sesuai dengan haknya sebagai Warga Negara Republik ini. Kepada angggota Al Washliyah dimanapun dia berada, baik di Pemerintahan, di perusahaan, masyarakat, lembaga Perwakilan Rakyat Pusat/Daerah dititipkan pesan, agar jadilah sebagai pejabat/ peqawai, pengusaha atau anggota Dewan yang baik dengan memgemban tugas Negara dengan penuh tanggung jawab, dengan tidak melupakan Al Washliyah, tempat beramal menurut kemampuan masing-masing sebagai wadah berbuat dan beramal memenuhi ajaran Islam, dan tempat berkarya, menunjang pembangunan di tanah air.

Achirul kalam, kita berdoa kehadirat Allah subhanahu wata’ala. Semoga dilanjutkan-Nya usia organisasi Al Washliyah ini, dicucuri-Nya rahmat dan taufiq kepada kita sekalian, kepada bangsa dan Negara Republik Indonesia tercinta. Insya Allah dan Selamat Memasuki Usia Ke 57 tahun Al Washliyah.

Wassalam.
Nashrun minallahi wa fathun qariib wabasysyiril mu’munin.


Penulis: H. Aswan Nasution
Alumni 1979 Al Qismul ‘Aly Al Washliyah, Isma’iliyah, Medan.
Pernah aktif di Sekretariat Dewan Fatwa, Penasihat dan Pertimbangan PB. Al Washliyah sejak, [1986-1996]. di Medan.

Tulisan itu dikutip dari dokumen tulisan H. Bahrum Jamil, SH. [Ketua Umum PB Al Washliyah 1973-1986].

  • Bagikan