Bila Suara Adzan Bergema, Membahana Membelah Dunia Untuk Menyeru Manusia Memenuhi Panggilan Ilahi

  • Bagikan

Oleh: Aswan Nasution


OPINI – Apabila kita merenungkan dan mengamati seruan azan dan ikamah, maka kita akan mendapati bahwa azan dan iqamah merupakan media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap Yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad Saw.

Azan dan ikamah juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.

Azan dan ikamah adalah kalimat penyeru yang mengandung ‘kekuatan supranatural’. Tidak jarang ketika adzan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan segera menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.

Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan untuk menjalankan ibadah shalat berjamaah.

Bila suara adzan bergema, membahana membelah dunia untuk menyeru manusia memenuhi panggilan Ilahi, maka kalimat adzan ini akan berpengaruh kepada dua tipe manusia.

Pertama, orang yang beriman, apabila suara adan masuk ke dalam hati orang yang benar-benar beriman, spontan hatinya akan gemetar dan takut, terbayang segala ke-mahabesaran dan ke-kekuasaan Allah SWT.

Maka, dengan hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi panggilan dari Allah, ia tinggalkan untuk sujud menghadap-Nya.

Kedua, orang yang jauh dari hidayah dan taufik Allah. Apabila suara azan masuk ke dalam hati orang yang jauh dari hidayah dan taufik Allah SWT, maka suara azan dianggapnya sebagai suara yang biasa, gema azan tak sedikit pun mengetuk hatinya untuk memenuhi panggilan Allah SWT.

Orang yang sombong bukan saja orang yang memamerkan kekayaan, bukan pula orang yang membanggakan jabatan dan sebagainya, tetapi juga orang yang tidak memenuhi seruan adzan [orang yang tidak mengerjakan shalat] adalah orang yang paling sombong.

Maka, bagi manusia yang taat dan patuh itu, ada balasan yang baik.

“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, [disediakan] pembalasan yang baik.” [QS. Ar-Ra’d {13}: 18].

Akan tetapi, kenyataannya ketika manusia diberikan kehidupan di dunia, manusia ingkar terhadap janji nya dengan Allah SWT.

Bahkan, perintah yang paling mudah sekalipun sering kali tidak dihiraukan, yaitu memenuhi panggilan Allah melalui kalimat-kalimat adzan yang dikumandangkan.

Implementasi dari tidak mengingkarinya perjanjian manusia dengan Allah salah satunya adalah dengan memenuhi panggilannya.

Dan, anjuran untuk memenuhi panggilan [seruan] Allah ini juga digambarkan dalam sebuah hadits Nabi Saw, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. ia berkata :

“Seorang laki-laki buta datang kepada Nabi Saw, Katanya, “Hai Rasulullah, tidak ada seorang pun yang mau menuntunku pergi ke masjid, ‘Laki-laki itu meminta kepada Rasulullah agar memberikan keringanan kepadanya. Akan tetapi, setelah orang tersebut pergi tiba-tiba Rasulullah memanggilnya seraya berkata, ‘Adakah kamu mendengar panggilan [azan]? ‘ Orang itu menjawab, ‘Ya.’ Lalu Rasulullah bersabda, ‘Penuhilah panggilan itu.” [HR. Muslim dan Nasa’i].

Dengan demikian, secara umum, azan difungsikan untuk memanggil umat Islam sebagai tanda masuknya waktu shalat.

Hal ini sudah masyhur (terkenal) di kalangan umat Islam dan tidak ada khilafiah atau perbedaan pendapat di antara kaum muslimin tentang hal ini. Semuanya sepakat dalam hal bahwa adzan digunakan untuk panggilan shalat 5 kali dalam sehari semalam.

Wallahu a’lam bishshawab.


Sumber bacaan:
Buku Ajaibnya Adzan untuk mencerdaskan Otak Anak sejak Lahir, Oleh Imam Musbukin, 2013.

  • Bagikan