Sayangkan Pernyataan Edy Mulyadi, PA GMNI Kaltim Sebut Mengganggu Kondusifitas

  • Bagikan

SAMARINDA – Youtuber Edy Mulyadi kembali mendapat kecaman usai komentarnya terkait pemindahan ibukota negara viral. Kali ini, kecaman datang dari Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kalimantan Timur.

Ketua PA GMNI Kaltim Mis Heldy Zahrie menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi dalam salah satu pertemuan yang menyebutkan bahwa Ibukota Negara yang baru merupakan tempat jin buang anak, serta celetukan hanya monyet yang mau pindah ke IKN oleh salah satu rekan Edy.

“Kami sebagai organisasi nasionalis sangat menyayangkan jika seorang Edy Mulyadi mengatakan tempat kami yang ditetapkan sebagai IKN adalah tempat Jin buang anak,” ucap pria yang akrab disapa Bung Heldy ini.

Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman ini mengakui bahwa komentar tersebut diketahuinya melalui tayangan video konferensi pers Edy Mulyadi bersama dengan beberapa advokat dan aktivis dari kelompok 212.

Dalam video tersebut, Edy Mulyadi menyebut bahwa lokasi IKN di Penajam Paser Utara tersebut adalah tempat jin membuang anak.

“Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy Mulyadi dikutip dari tayangan konferensi persnya.

Menurut Heldy, apa yang dikatakan Edy Mulyadi adalah bentuk penghinaan kepada Kalimantan Timur. Disebutnya, bahwa pernyataan Edi beserta rekannya dapat mengganggu kondusifitas negara.

“Ini pernyataan yang tidak terpuji, dan tidak bermoral yang dilakukan seorang Edy Mulyadi di Youtube,” ungkapnya.

Senada dengan Heldy, Sekretaris PA GMNI Kaltim Yuniarto turut mengecam ucapan tidak terpuji Edy Mulyadi. Yuniarto berharap pihak kepolisian agar bergerak cepat dan menindak Edy sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Ya, kami sangat menyayangkan dan ini tidak bisa dibiarkan, harus ditindak secara hukum oleh kepolisian,” ucapnya.

Diakhir, Mis Heldy Zachrie menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

“Ini perlu di apresiasi dan tetap kita jaga situasi dan kondisi di Kaltim,” tutup Heldy.

Berikut cuplikan videonya :

  • Bagikan