Bermodal Keberanian, Pengusaha Warung Makan Maju Jadi Caleg

  • Bagikan
Irawati, Salah satu calon anggota legislatif perempuan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan bertarung di Pileg DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

JURNALTODAY.ID, Ruteng – Bermodalkan keberanian, Irawati ibu empat anak yang berprofesi sebagai pegusaha warung makan di Gang Pengadilan, Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong, maju dalam bursa calon legislatif DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur di tahun 2024 mendatang dari Partai Keadilan Sejahtera(PKS).

“Saya ingin membangun dan membantu perempuan-perempuan manggarai yang berstatus janda, putus sekolah untuk melatih keterampilan memasak, buat kue dan lain-lain juga. Saya ingin perempuan-perempuan Manggarai itu bangkit. Jangan lemah karena setatus,” ujar Irawati, Minggu(19/02/2023).

Menurut Irawati, ada anggapan bahwa menjadi anggota dewan itu hanya berorientasi proyek. Ia tegaskan, secara pribadi dirinya tidak berorientasi seperti anggapan banyak orang di luar sana.

Dirinya lebih ingin menjebol tembok pemisah antara masyarakat dan pejabat. Irawati menilai tembok pemisah itu sudah terlalu tebal dan harus dirobohkan.

Irawati mengaku ingin menjembatani unek-unek masyarakat yang tidak tersampaikan karena ada sekat yang membuat aspirasi mereka tak tersampaikan.

Hal inilah yang memotivasi Irawati untuk berani mencalonkan diri dengan kemampuan dan kreatifitas yang ia miliki saat ini, yakni merangkul para perempuan yang statusnya janda, putus sekolah dan lain sebagainya untuk bangkit dan menjadi pelaku usaha yang mandiri.

“Sebagai contoh,di tahun 2019 saya merekrut 21 orang perempuan yang bersetatus janda, putus sekolah bahkan ada yang tidak memiliki orangtua. Saya melatih mereka cara membuat kue kacang yang sekarang orang biasa menyebut Cicinggo. Dengan kemampuan yang seadanya,saya terus melatih mereka bahkan cara memasak, meracik bubuk hingga mereka berhasil dan punya usaha sendiri hingga saat ini,” beber ibuu empat anak ini.

Bahkan ia juga yang membantu mereka untuk memasarkan ke Surabaya, kupang dan lain sebagainya, kecuali yang tidak tersentuh papua.

Alhasil, ternyata tanpa disadari hal-hal yang Irawati buatkan itu justru membuat mereka menjadi mandiri dan sekarang ada yang sudah jadi koki di restoran besar dan ada juga yang sudah punya usaha sendiri.

Selain itu, motivasi Irawati maju sebagai calon anggota legislatif untuk mengubah mindset masyarakat tentang stigma buruk terhadap perempuan janda, perempuan yang putus sekolah, bahkan perempuan yang memiliki tatto pada tubuh.

Tak hanya itu, Irawati juga ingin membangun rumah kreatif untuk dijadikan ruang para perempuan untuk melatih bagaimana cara memulai usaha kecil sekaligus tempat curhat untuk kepentingan bersama agar bangkit dari stigma buruk.

Meskipun hanya berprofesi sebagai pengusaha warung makan, Irawati tidak pernah berkecil hati untuk bersaing dengan caleg-celeg lain yang memiliki uang berlimpah.

Menurutnya yang terpenting bagi seorang wakil rakyat adalah mengerti, dan memahami kebutuhan warga. Titel dan uang melimpah tidak menjadi jaminan akan menjadi berpihak kepada rakyat.

Sejauh ini, menurutnya wakil rakyat hanya mengaku mengerti kondisi warga, namun hanya sebatas melihat atau mendengar cerita tanpa merasakan realitasnya.

“Nilai lebihnya, saya mengalami jadi rakyat yang hidup serba kesulitan. Sehingga saya tahu kondisi dan apa yang benar-benar dibutuhkan,” tegas Irawati.

Perempuan kelahiran tahun 1981 ini diusung Partai PKS untuk menjadi salah satu caleg DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapil 4 yakni Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.

“Ke depan jika terpilih menjadi abdi rakyat,saya bertekat akan berkonsentrasi pada kaum perempuan terutama para ibu rumah tangga yang tidak punya pekerjaan, para perempuan janda, dan perempuan putus sekolah. Sebab selama ini,kaum perempuan masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah, ” tutupnya.(**)

  • Bagikan