Wizdan Fauran Lubis : Kembalikan Jabatan Menag ke NU, Muhammadiyah, bila perlu ke Al Washliyah

  • Bagikan

JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Pemuda Al Washliyah Wizdan Fauran Lubis, meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk secepatnya melaksanakan Reshuffle Kabinet. Dan yang sangat penting untuk di reshuffle adalah jabatan Menteri Agama.

Sebaiknya kembalikan jabatan Menteri Agama tersebut kepada kepada kader ormas Islam NU, Muhammadiyah atau bila memungkinkan kepada kader terbaik Al Jam’iyatul Washliyah.Ungkap Wizdan kepada Jurnaltoday di Jakarta, Rabu (9/9/20)

Wizdan menambahkan, umat Islam sebenarnya dapat menerima kehadiran Menteri Agama dijabat berlatar belakang militer, sebab hal tersebut sudah dibuktikan sebelummya oleh Letnan Jenderal TNI Alamsyah Ratu Perawiranegara 1978-1983 dan Laksamana Muda TNI Dr. dr. Tarmizi Taher 1993-1998.Namun menjadi hal yang wajar ketika pucuk pimpinan ketika itu berlatar belakang militer.Ujar Wizdan

Kehadiran Jenderal TNI Fahrul Razi, S. I. P, SH, MH. Menjabat Menteri Agama memang dipaksakan dan sangat tidak kompeten.

Seperti kita ketahui bersama baru beberapa jam dilantik sudah bikin pernyataan yang menggemparkan bawa beliau menyebutkan bukan Meteri Agama Islam, melainkan Menteri Agama Republik Indonesia yang didalamnya terdiri dari lima agama. Padahal bukan lima agama yang diakui di Indonesia.

Dari awal Fahrul Razi menjabat, isu radikalisme manjadi senjata yang ampuh. Walaupun akahirnya senjata tersebut menjadi senjata makan tuan. Ketika Menag menyebutkan melarang ASN untuk mengenakan cadar atau celana cingkrang di lingkungan kerja.

Bahkan lebih parah dengan pernyataan baru-baru ini “masuknya terorisme dari penghapal Al Quran dan pandai berbahasa arab dan mereka berpenampilan good lucking.

Wizdan juga mengungkapkan “masih banyak lagi catatan bahwa Fahrul Razi memang tidak kompeten menjadi Menteri Agama”.

Sejarah telah membuktikan bagaimana Kementerian Agama diperjuangkan oleh KH Wahid Hasyim yang belatar belakang NU namun yang menjadi Menag pertama H. Rasjidi dari Muhammadiyah.Kemudian silih berganti antara kader NU dan Muhammadiyah menjadi Menag.

Saat ini posisi Al Jam’iyatul Wasliyah sebagai Organisasi yang sukses mendamaikan perselisihan umat Islam yang berkepanjangan di masa lalu, menjadi strategis untuk menjabat posisi Menag tersebut agar terjadi rotasi yang cukup adil diantara sesama Ormas Islam.

Saya kira Al Jam’iyatul Washliyah tidak kekurangan kader terbaik untuk menempati posisi Menag tersebut, ada nama Prof. Dr. H. Yusnar Yusuf Rangkuti, Dr. H. Rahman Dahlan, Dr. H. Ismail Efendi dan masih banyak kader-kader yang lainnya.Pungkas Wizdan. (PP)

  • Bagikan