Waspada Cuaca Ekstrem di Kaltim, Safaruddin Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

  • Bagikan
Irjen Pol (Purn) Drs H Safaruddin SH, anggota DPR RI dapil Kalimantan Timur

BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu provinsi yang terdampak.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, eks siklon tropis Teratai terpantau terus bergerak. Sistem ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang di sekitar eks siklon tropis teratai tersebut. Dengan kondisi tersebut, Kaltim berpotensi mengalami hujan intensitas lebat yang disertai angin kencang dan kilat hingga tiga hari ke depan.

Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Irjen Pol (Purn) Drs H Safaruddin mengingatkan masyarakat Bumi Mulawarman untuk meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sebaiknya mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat cuaca sedang tidak bagus. Bagi yang bepergian, saya berharap agar masyarakat lebih berhati-hati. Jika cuaca ekstrem sedang terjadi, lebih baik mencari tempat yang aman untuk berteduh,” kata anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia itu.

Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu menambahkan, banjir, longsor, dan pohon tumbang menjadi ancaman serius di tengah cuaca ekstrem yang terjadi. Dia pun mendorong agar pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mencegah timbulnya korban.

“Sesuai arahan BMKG, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang harus segera dilakukan,” imbau Kapolda Kaltim 2015-2018 itu.

Tak hanya itu, Safaruddin juga mengimbau semua pihak untuk terus memonitor informasi cuaca dan peringatan dini secara intens. Di samping itu juga menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.

“Salah satu dampak cuaca ekstrem adalah tenggelamnya kapal pengangkut batu bara KM Bunga Lestari 09 yang dihantam ombak besar di perairan Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Perlu langkah antisipasi untuk mencegah kejadian tersebut terulang,” tutupnya. (***)

  • Bagikan