Ustad Kondang Dasad Latif Beri Tausiah Di Rutan Samarinda

  • Bagikan
Ustad Das'ad Latief saat mengisi ceramah peringatan Isra Miraj di Rutan Kelas IIA Samarinda

SAMARINDA – Rutan Klas IIA Samarinda mendatangkan ustad Dasad Latif dalam rangka mengisi ceramah untuk para narapidana di acara Isra Mi’raj di Rutan Samarinda, Kaltim, Rabu (09/03/2022).

Kepala Rutan Samarinda Alanta Imanuel Ketaren mengatakan ceramah ustad Dasad Latif sangat memberi penguatan mental dan spiritual untuk warga binaan, juga buat petugas Rutan Samarinda.

“Dalam ceramahnya, Pak ustad berpesan bahwa melihat warga binaan tidak bisa melihat mereka itu serta merta sebagai penjahat, sehingga tidak berbuat baik pada mereka,” kata Alanta.

“Jadi kami dituntut harus menjalankan amanah, dan itu sebagai ladang amal, itulah tugas kami bagi warga binaan kami,” tambahnya.

Kegiatan ini bagi dia penting diberikan untuk pemahaman spritual para nara pidana.

Hal tersebut agar mereka bisa merefleksi diri, jika sebelumnya pernah melakukan kesalahan, maka para napi punya kesempatan untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

“Untuk itu kami laksanakan kegiatan isra mi’raj, yang mana jauh hari sebetulnya sudah kami rencanakan, dimana panitia sudah tentukan tanggal 12 Maret tapi apa daya karena kami menyesuaikan jadwal ustadz mengisi ceramah, jadi kami majukan jadi tanggal 9, hari ini,” pungkas dia.

 

Sementara itu, Ustad Das’ad Latief menerangkan kegiatan tausiah adalah yang dibutuhkan bagi warga binaan. Dia berpesan, mengundang penceramah hendaknya mereka yang benar-benar memberikan motivasi kepada warga binaan.

“Agar mereka tidak berkecil hati, dan tidak merasa minder di sini,” kata Das’ad ditemui wartawan usai tausiah di Rutan Samarinda.

Penceramah, lanjut Das’ad, diharapkan benar-benar memberikan semangat kepada penghuni atau warga binaan, supaya warga binaan tetap optimistis memperbaiki diri.

“Kemudian kepada masyarakat kalau akhirnya penghuni atau warga binaan Rutan ada yang jeluar, jangan selalu berprasangka buruk. Berikan mereka kesempatan kedua untuk memperbaiki diri,” lanjutnya.

“Karena kadang, ada yang kembali ke sini (ke dalam Rutan) karena kecewa di sana (di luar Rutan). Melakukan kejahatan lagi karena tidak diterima oleh masyarakat,” tambah Das’ad.

Dia juga menerangkan, tidak ada orang yang tidak memiliki dosa.

“Hanya Allah SWT yang membuka aib orang-orang di sini (dalam Rutan) dan orang-orang di luar tidak berarti mereka lebih mulia,” jelasnya.

Dia meminta semua pihak mendukung program untuk perbaikan akhlak, sifat dan mental.

“Baik kepada pembina, terutamanya pembina, juga yang dibina. InsyaAllah,” pungkasnya.

  • Bagikan