JURNAL JAKARTA – UAS mengajak umat mendoakan MUI agar tetap istiqomah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan tempat berkumpulnya para tokoh besar dari berbagai ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, Al Irsyad, Persis, Perti, Wahdah Islamiyah dan lain lain.Maka MUI memiliki peran penting dan strategis sebagai payung umat Islam.Hal ini disampaikan Ustadz Abdul Shomad (UAS) dalam tasyakuran Milad MUI yang ke 45 yang diselenggarakan secara daring (7/8)malam.
Begitu penting MUI sebagai payung besar tempat berkumpulnya umat Islam dengan berbagai ragam warnanya, mazhab fiqihnya dan aliran pikirannya.Walaupun beragam dan berbeda akan tetapi kita mempunyai wadah untuk bernaung, tgas UAS.
Sebagai payung besar umat Islam, MUI sendiri pernah membanu UAS ketika ceramahnya menyinggung tentang salib yang dipersoalkan sebagian kecil masyarakat.”Saya didalam perjalanan dakwah pernah do Germany ombak, maka saat itu MUI hadir mengklarifikasi dan membantu saya ungkap UAS.
Bantuan tersebut sangat berkesan bagi saya ungkap UAS, oleh karena nya saya akan menceritakan kepada anak cucu saya kelak tentang peran besar MUI dalam melindungi umat.
UAS menyatakan bahwa dirinya sudah terbiasa dibuly dan Ducati maki dalam menjalankan dakwah Islam sebagai manusia biasa wajar menjadi emosi dan marah.
Namun kemarahannya tidak begitu besar ketika ada orang orang yang menyerukan membubarkan institusi MUI.Yakinlah siapa yang berkeinginan membubarkan MUI maka dia duluan yang mengalami kehancuran.Dan Alhamdulillah kemarin ada orang bertriak Bulgarian MUI malah orang tersebut masuk penjara gara gara kasus narkoba, begitu cepat Allah membalas.
Marah ketika diri kita dihina tidak pernah dilakukan oleh nabi, nabi pun sering memaafkan.Tapi kalau agama Robina, institusi kita dihina kita wajib marah, wajib kita mengamuk, wajib kita berjihad sebab jihad itu ada tingkatannya.
Oleh sebab itu sangat penting membela MUI sebagai simbol pemersatu umat Islam.UAS juga berharap di Milad ke 45 ini, UAS berharap para tokoh dan Ulama di MUI bisa tetap eksis dan istiqomah untuk membentengi perjuangan jumat Islam. (PP)
