Trend Persebaran Virus Covid-19 Meroket, RSUD Bontang Keteteran

  • Bagikan
Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang, drg Toetoek Ekowati Pribadi

BONTANG – Meluasnya persebaran virus covid-19 di Kota Bontang membuat cemas seluruh tenaga kesehatan. Pasalnya, trend yang semakin meningkat membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang keteteran dengan melonjaknya pasien yang terkonfirmasi positif.

Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang, drg Toetoek Ekowati Pribadi mengatakan, saat ini rumah sakit sudah mulai keteteran dengan membeludaknya pasien yang harus mendapatkan perawatan akibat terkonfirmasi Virus Covid-19.

“Saat ini saja gedung Covid-19 saja sudah penuh, dari kapasitas 16 ruangan, saat ini sudah terisi 13 ruangan, karena 3 ruangan lainya sedang dalam perbaikan CCTV,” kata drg Toetoek saat ditemui awak media, Selasa (29/06/2021).

Jadi perawat pasien covid-19 tidak setiap waktu mendatangi ruangan, cukup di awasi melalui cctv tersebut. Kemungkinan jika sudah selesai bisa kembali diisi oleh pasien yang perlu perawatan intensif.

Selanjutnya, pihaknya juga menyampaikan jika ruangan tambahan seperti Cempaka saja sudah terisi 9 pasien.

“Dari 11 kamar yang disediakan dan tinggal dua ruangan,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang tinggi, pihak RSUD Taman Husada juga membuka kembali ruangan seruni yang dikhususkan kepada pasien yang terkonfirmasi virus Covid-19.

“Saat ini sedang melakukan koordinasi untuk menunggu pasien non Covid-19 yang masih menempati ruangan tersebut. Setelah itu baru lah ruangan tersenut akan di sterilisasi untuk ruangan isolasi,” tuturnya.

Diketahui RSUD Taman Husada Bontang hanya memiliki 16 ruangan khusus penanganan Covid-19.

Ternyata dengan membludaknya pasien maka pihaknya kembali membuka dua ruangan ruangan, cempaka 11 ruangan dan seruni 10 ruangan.

“Semua ruangan penuh. Makanya nunggu hasil rapat untuk menggunakan ruangan seruni. Bahkan pasien yang memiliki gejala berat sudah menunggu penanganan. Daftar tunggu saat ini ada 4 pasien. Akhirnya pun pihaknya menyarankan untuk di fasilitas rumah sakit yang lain,” ujarnya.

Namun jika penanganan pasien yang harus di larikan ke ruangan ICU maka harus melihat ketersediaan alat di setiap rumah sakit. Jadi pihaknya hanya akan melihat terlebih dahulu ketersediaan peralatanya.

Akibat dari lonjakan persebaran virus di tanah air, saat ini tenaga kesehatan di seluruh Indonesia pun sudah banyak yang tumbang. Bahkan tidak sedikit yang gugur akibat pandemi ini.

“Saya saja sempat terkonfirmasi virus tersebut dan alhamdulillah masih diberikan umur panjang dan kembali pulih,” bebernya.

Diakhir pihaknya mengimbau, untuk pentingnya memutus rantai persebaran virus covid-19. Terlebih ketersediaan ruangan yang tak sanggup untuk menampung orang yang terkonfirmasi positif virus tersebut.

“Tidak akan menampung seluruh pasien jika hanya mengandalkan rumah sakit yang ada di Bontang, karena rumah sakit juga diperuntukan kepada pasien yang non Covid-19,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan