JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kualitas kepangurusan PP Muslimat Dewan Dakwah Islam Indonesia (PP Muslimat DDII) menggelar Orientasi, Orientasi ini merupakan langkah awal bagi para kader-kader di internal Muslimat DDII, dilaksanakan di Villa Bunga, Cipanas, 31 Maret – 1 April 2021.
Orientasi ini dimaksudkan mengenalkan lingkungan dan khitah perjuangan Muslimat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Muslimat DDII) bagi kepengurusan yang baru, periode 2021-2026, terutama bagi pengurus yang baru bergabung dengan PP Muslimat DDII.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Dakwah Islam Indonesia (DPP DDII) Dr. Adian Husaini, dalam sambutannya menekankan pentingnya kaderisasi bagi Muslimat DDII. Karena kaderisasi adalah ibarat mempersiapkan embrio pemimpin-pemimpin dimasa datang. Untuk itu Muslimat harus menyiapkan anggaran untuk meningkatkan progran-program kaderisasi.
Dalam kaderisasi aspek pendidikan harus menjadi prioritas, tetapi jangan terjebak pada pendidikan formal. Silaturrahim dan dialog dengan tokoh-tokoh yang memiliki spesialisasi dibidang masing-masing, bisa menjadi model menimba ilmu secara non formal,” ungkap Adian Husaini.
Adian Husaini juga menambahkan, bagi Muslimat kaderisasi menjadi hal yang sangat penting. Karena seiring dengan berjalannya waktu, harus muncul kader-kader baru yang akan melanjutkan perjuangan Muslimat. Sesuai dengan medan dan arah perjuanganya.
Oleh karenanya, kader-kader Muslimat DDII harus menjadi pionir bahkan menjadi tenaga ahli di berbagai bidang. Ahli Masalah Gender, ahli Kristolog, ahli Bidang Pendidikan, ahli Tafsir, ahli Hadist, ahli Bahasa Arab, ahli ekonomi Islam, ahli IT dan ahli Dakwah.
Sehingga ketika ada persoalan di luar yang muncul, Muslimat sudah ada ahlinya untuk bicara. Allah itu cinta pada bangunan yang kokoh, SDM yang kuat.
Semantara Dr. Imam Zamroji yang menjadi pembicara berikutnya memetakan medan juang Dewan Dakwah. Kiprah Dewan Dakwah dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan terutama beragama. Serta warisan-warisan dakwah yang telah digariskan dan harus dilanjutkan oleh para da’i dan da’iyah. Tantangan dakwah kedepan akan semakin kompleks karena itu persiapan menghadapinya juga harus lebih ditingkatkan begitupun bagi da’iyah Muslimat.
Hari kedua orientasi diisi dengan materi kemuslimatan oleh ibu Dra. Andi Nurul Djannah, LC, yang dilanjutkan dengan taushiyah dan kajian tafsir.
Orientasi disamping dimaksudkan sebagai pembengkalan kader Muslimat juga sebagai upaya adanya ta’liful qulub ( kesatuan hati ) dan ta’liful fikrah (kesamaan persepsi) diantara pengurus, sehingga terwujud ta’liful harakah (kesamaan gerakan). Untuk hal itu disamping acara ta’aruf diantara pengurus, panitia juga telah mempersiapkan games/permainan-permainan dengan tujuan terciptanya keakraban dan kebersamaan diantara pengurus.
Semoga setelah orientasi ini gerakan dakwah Muslimat semakin tersusun dan kokoh dengan para mujahidah-mujahidah yang telah terikat hatinya satu sama lain. Melangkah bersama dalam harakah dakwah demi tercapainya izzul Islam wal Muslimin. (Hen)