BONTANG – Semakin maraknya persebaran virus Covid-19 di Bontang, Tim Satgas lakukan evaluasi kebijakan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Wakil Ketua Tim Satgas Covid-19 Bontang Letkol Arh Choirul Huda menyampaikan, jika saat ini pengetatan aturan harus dilakukan. Bahkan pihaknya telah merevisi aturan tentang rencana penutupan kembali fasilitas umum dan tempat pariwisata.
“Fasilitas umum yang dimaksud seperti Lapangan Bessai Berinta dan Sport Center Lok Tuan akan di usulkan untuk ditutup, selain itu seluruh tempat pariwisata juga dicanangkan bakal ditutup,” kata Chairul Huda, Selasa (29/06/2021) malam.
Namun untuk kebijakan selanjutnya akan diserahkan kepada Wali Kota Bontang Basri Rase. Dan teknis nya akan dilakukan oleh OPD terkait.
“Kami sudah usulkan untuk ditutup, tujuannya mengurai adanya kerumunan yang terjadi, karena saat ini Bontang semakin mengkhawatirkan tingkat persebaran Covid-19,” tuturnya.
Untuk cafe dan rumah makan pihaknya menghimbau untuk buka hanya sampai pukul 20.00 Wita. Jika ditemukan ada yang tidak patuh maka akan dikenakan sanksi yang telah di berlakukan.
“Kita sudah punya Peraturan Wali Kota Nomor 8 Tahun 2021, soal pemberlakuan sanksi, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak tahu aturan tersebut,” tuturnya.
Menanggapi rencana tersebut, pedagang di di Lapangan Bessai Berinta berharap agar pemerintah memberikan keringanan bagi mereka.
Sitti Salmah (51) warga Tanjung Laut, mengatakan bahwa semenjak ditutup mereka baru saja berjualan selama 10 hari.
“Mas, baru saja tanggal (16/6/2021) kemarin dibuka, saya saja untuk bersihkan lapak membutuhkan waktu 4 hari, berarti saya berjualan baru 10 hari kebelakang ini,” kata bu Salmah saat ditemui awak media di lapak jualan lapangan Bessai Berinta, Rabu (30/06/2021).
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan jika untuk modal membuka lapak, mereka menggunakan pinjaman bantuan kepada koperasi, dan pinjaman tersebut harus dibayarkan setiap hari.
“Jika ditutup bagaimana membayar hutang,” tuturnya.
Bahkan, setiap ada pelanggan pun dirinya selalu mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan tidak berkerumun jika nongkrong.
“Kami siapkan tempat cuci tangan, terus wajib memakai masker dan tidak berkerumun, semua di lakukan karena percaya jika virus corona memang benar adanya,” sambungnya.
Pagi tadi saja ada Imbauan dari pihak pengelola mengingatkan pedagang untuk tidak berbelanja dahulu. Karena malam tadi ada rapat evaluasi PPKM mikro yang rencananya akan menutup kembali fasilitas umun.
Namun, ketika ada instruksi Pemerintah untuk ditutup maka tidak ada alasan untuk membantah.
“Yah, mau tidak mau kalau disuruh tutup yah harus ikut instruksi. Karena kan kami juga menumpang tempat untuk cari rezeki disini,” sambungnya.
Jika benar ingin ditutup pihaknya minta kepada Pemerintah untuk bersikap adil. Berarti semua penjual yang di luar dan menggunakan fasilitas umum juga harus ditutup.
“Harus bersikap adil, karena memang pastinya jika tutup maka tidak ada pemasukan lagi,” ungkapnya.
Di akhir, para pedagang pun minta agar bisa diberikan keringanan untuk mereka tetap berjualan. Karena hanya dengan berjualanlah pundi-pundi rezeki yang mereka bisa dapatkan.
“Sejatinya kami pedagang disini menurut dengan apapun instruksi yang diberikan, bahkan berharap untuk tidak ditutup,” pungkasnya. (*)