Tentang Video Edy Mulyadi, PA GMNI Balikpapan: Mencabik Kebhinekaan

  • Bagikan

BALIKPAPAN – Belakangan ini video Edy Mulyadi yang diunggah di kanal Youtube miliknya menjadi viral di media sosial. Alasannya, ucapan Edy Mulyadi beserta rekannya dinilai menyinggung masyarakat pulau Kalimantan.

Kecaman hingga aksi turun ke jalan pun tak terelakkan. Baik dari organisasi masyarakat, paguyuban hingga organisasi mahasiswa. Demikian pula yang dilakukan Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Balikpapan.

Ketua PA GMNI Balikpapan Kota Balikpapan Taufik Rohadi menyesalkan lontaran kalimant yang disampaikan oleh Edy. Menurutnya, komentar tersebut melecehkan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Mengutuk keras ucapan bahwa Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Pernyataan tidak bisa ditolerir,” ujar Ketua PA GMNI Balikpapan, Taufik Rohadi, didampingi Wakil Ketua Amir dan Sekretaris Toni Anton, Senin (24/01/2021).

Terkait dengan adanya pelaporan, dirinya meminta agar Polri bertindak cepat, mengingat sudah banyak laporan yang masuk ke Polres maupun Polda di beberapa daerah.

“Edy ini sudah mencabik-cabik kebhinekaan di Kalimantan. Harus dikasih pelajaran, karena telah merusak semangat nasionalisme. Jadi kami dari PA GMNI Balikpapan meminta agar Edy ditindak tegas secepatnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Taufik.

Dilanjutnya bahwa terkait penolakan atas pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, dijelaskannya murni kebijakan pemerintah pusat dan sudah diikat dalam UU.

Menurutnya, pemindahan tersebut merupakan bagian dari menjalankan isi UUD 1945, yakni pemerataan pembangunan dan pengembangan dalam berbagai bidang demi terwujud keadilan yang merata di Tanah Air.

“Pemindahan IKN kan salah satu tujuannya, agar keadilan bisa dirasakan seluruh rakyat. Tidak ada konstitusi yang dilanggar seperti statement Edy itu,” tuturnya.

PA GMNI Kota Balikpapan juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi dan tidak terpancing melakukan tindakan yang ke luar dari koridor hukum.

“Kami (PA Kota Balikpapan) berkomitmen serta menjunjung tinggi perbedaan karena perbedaan ini adalah sebuah keniscayaan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sehingga tentu keanekaragaman budaya, suku ,agama dan adat istiadat harus dijaga dan dilestarikan, bukan malah sebaliknya, mengejek dan merendahkan,” tutupnya.

  • Bagikan