Oleh : Pipin Bagiati (penggiat pendidikan Bontang)
Di tengah pembatasan sosial akibat wabah Covid- 19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan.
Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi Covid-19.
Konsep sekolah di rumah (home – schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional.
Kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah sehingga belajar dari rumah, dengan sistrm online.
Tanpa terkecuali pendidikan kesetaraan yang ada di SPNF SKB juga mengalami yang sama, sehingga untuk UNBK bulan april yang lalu juga ditiadakan.
Para tutor (sebutan guru di pendidikan kesetaraan) harus mulai menyiapkan warga belajar (sebutan untuk siswa/i di pendidikan kesetaraan) untuk menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah.
“Merdeka Belajar dan Pendidikan 4.0 merupakan pembelajaran yang dibutuhkan oleh warga belajar pada masa kini”, itulah yang dikatakan oleh Plt. SPNF SKB Bontang Drs. Makhmud disela- sela rapat persiapan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 yang bertempat di Gedung Utama SKB, Jalan HM. Ardans, Pisangan, baru-baru ini.
Sebenarnya pendidikan dengan sistem online ini pun tidak mudah, karena tidak semua warga belajar memiliki ponsel android serta kuota pun sangat terbatas.
Sehingga sistem pembelajaran yang ada di SPNF SKB Bontang dilakukan secara kombinasi, artinya bisa daring (dalam jaringan) atau luring (luar jaringan).
” jangan sampai warga belajar memberatkan orang tua untuk membeli ponsel.” lanjutnya.
Warga belajar yang ada di SPNF SKB dengan berbagai latar belakang, sehingga pembelajaran daring/online lewat wa ponsel sedangkan yang luring, pihak SKB meminjamkan buku modul kepada warga belajar, yang mana datang langsung ke kantor SPNF SKB (Satuan Pendidikan NonFormal Sanggar Kegiatan Belajar) yang telah terjadwal datang ke SKB, tetap mematuhi protokol Covid-19.
Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya. (*)