SD Muhammadiyah Gelar Ujian Sekolah Secara Luring

  • Bagikan
Pelaksanaan Ujian Sekolah Secara Tatap Muka di SD Muhammadiyah Bontang (Rifki)

BONTANG – Dengan kondisi Covid-19 yang mulai melandai Sekolah Dasar Muhammadiyah menggelar ujian sekolah secara luring atau tatap muka.

Hal itu pun disebut telah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang dan tim satgas Covid-19.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah Wahyudi Untoro menyampaikan, pelaksanaan ujian yang diikuti 65 murid kelas enam, dimulai hari ini hingga Rabu 7 Maret 2021.

Wahyudi menjamin, pelaksanaan ujian secara langsung ini, menggunakan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.

“Sebelum murid memasuki ruangan guru piket yang bertugas melakukan cek suhu badan, mencuci tangan, dimasukkan ke ruangan sterilisasi dan selanjutnya baru memasuki ruang ujian,” kata Wahyudi saat ditemui di ruangan Kepala Sekolah, Senin (5/4/2021)..

Selanjutnya pihak sekolah juga telah menyiapkan lima ruangan untuk pelaksanaan ujian. Diantaranya empat ruangan diisi oleh 15 siswa dan satu ruangan diisi oleh 5 siswa lainnya.

Ujian tatap muka dilaksanakan selama dua jam. Seperti ujian sebelum masa Pandemi, pengawas ujian memberikan lembaran soal serta lembar jawaban komputer (LJK).

Selain itu, sesuai dengan instruksi Disdikbud Bontang, ujian tatap muka dibatasi hanya dua jam per hari.  Para peserta ujian juga diberikan jarak satu sama lain.

“Dikasih jarak satu meter. Ini hari pertama ujian pelajaran bahasa Indonesia, dimulai jam 8 selesai jam 10,” ujar Wahyudi.

Antusias siswa menghadapi ujian dengan gembira karena bisa masuk kesekolah dan bercengkrama dengan teman sebayanya.

“Pelaksanaan ujian tatap muka mendapatkan respons baik dari peserta didik dan wali murid, pasalnya sekolah sudah melakukan sosialisasi selama sepuluh hari sebelum pelaksanaan ujian di hari ini. Dan juga menyampaikan bahwa setiap guru sudah mendapatkan vaksin,” sambungnya.

Pihak sekolah juga mendapatkan bantuan infrastruktur penunjang untuk menjaga protokol kesehatan dari Disdikbud melalui Dinas Kesehatan.

“Ada dukungan dari dinas juga. Bantuannya berupa tiga liter cairan disinfektan, masker, dan termometer pengukur suhu tubuh,” ungkapnya.

Selain itu pihak sekolah juga memberikan perhatian khusus dalam hal sterilisasi ruangan dengan menyemprotkan cairan disinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian.

Pihak nya pun selalu memberikan pengawasan agar peserta didik tetap menjaga jarak dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat

“Ruangan selalu disemprot untuk menjaga dan menjamin agar tidak ada muncul kluster ujian di sekolah dalam persebaran virus Covid-19,” tandasnya. (Qy)

  • Bagikan