Resmikan Gedung Ruang Praktek SMK N 1 Rantau Pulung, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan: Semoga Membantu Proses Belajar

  • Bagikan

SANGATTA – Gedung Ruang Praktek Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Rantau Pulung, Desa Margomulyo, Kecamatan Rantau Pulung, akhirnya diresmikan, Senin (18/02/2021).

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut antara lain, Koramil Rantau Pulung, Polsek Rantau Pulung, PT. KPC, Kepala SMK Se-Kutim dan instansi terkait.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim yang hadir meresmikan gedung tersebut turut menandatangani plakat dan trofi.

Kepala Sekolah SMK 1 Rantau Pulung, Andi Asriani menyebutkan selain gedung baru ruang praktek siswa, juga ada pembangunan Musholla, rehabilitasi ruang kelas dan toilet..

Dirinya menyebutkan peresmian yang dilakukan hari ini gabungan tiga sekolah yakni SMK 1 Rantau Pulung, SMK 2 Sangatta Utara dan SMK 2 Sangkulirang akan tetapi agenda di laksanakan di SMK 1 Rantau Pulung.

Secara khusus untuk pembangunan di SMK 1 Rantau Pulung, menurutnya pembangunan sudah dimulai sejak bulan Juni.

“Dengan kehadiran gedung baru tersebut hal ini tentu akan membantu proses belajar mengajar nantinya,” ucap Andi Asriani saat diwawancarai senin (18/1/2021).

Apalagi gedung baru ruang praktek siswa, tentu menjadi kebutuhan mendasar bagi SMK untuk mengasah keterampilan siswa agar ketika lulus dapat mengaplikasikan ilmunya.

“Semoga bermanfaat buat anak-anak,” ucapnya.

Dengan dukungan infrastruktur yang ada menurutnya pendidikan di Desa juga dapat bersaing dengan yang ada di Kota.

Dengan adanya gedung baru, pihaknya juga kini memiliki simulator jaringan dan sangat berguna untuk peningkatan kemampuan siswa belajar teknik komputer dan jaringan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Anwar Sanusi dalam sambutannya mengatakan akan terus memberikan support dalam kemajuan sekolah yang ada Di Kalimantan Timur.

Pihaknya juga mendorong agar sekolah yang membuat jurusan baru bisa link and match terhadap kebutuhan dunia kerja. Hal ini untuk memudahkan para siswa mendapatkan pekerjaan nantinya.

“Jangan membuat jurusan yang abal-abal,” ucap Anwar Sanusi dalam sambutannya.

Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar SMK memperbanyak praktek di banding teori.

“Jadi SMK, 75 persen praktek di lapangan dan teori 25 persen,” tutupnya. (*)

  • Bagikan