Ramadhan dan Pendidikan Kualitas Diri

  • Bagikan

Oleh : Aswan Nasution


DIANTARA ciri khas Ramadhan adalah meningkatnya kesadaran setiap Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Suasana religius terlihat di mana-mana, dibarengi dengan tumbuh suburnya perilaku keagamaan yang terjadi di bulan suci ini.

Umat Islam mempersiapkan dirinya untuk dapat lebih banyak beribadah, meningkatkan prestasi sosialnya, mengendalikan dirinya dari hawa nafsu, serta meningkatkan ketakwaannya.

Puasa merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif. Sebaliknya, puasa memotivasi diri untuk melakukan semua bentuk kebaikan dan amaliyah positif.

Di sinilah proses pendidikan kualitas diri sedang terjadi. Dalam proses ini, sesungguhnyalah kaum Muslimin sedang meneladani Allah, karena setiap saat Allah ada dalam ‘kesibukan’ (kullu yaumin Huwa fi sya’n).

Jika menengok sejarah Rasul, justru prestasi besar yang diraih oleh Rasul terjadi pada bulan Ramadhan. Misalnya kemenangan Perang Badar, serta keberhasilan menguasai Kota Makkah.

Sepeninggal beliau, prestasi umat Islam juga telah ditorehkan dalam sejarah di bulan suci ini. Kemenangan umat Islam menaklukkan Spanyol dapat diraih di bulan Ramadhan. Kemenangan menghadapi Perang Salib, demikian pula melawan bangsa Tartar terjadi pada bulan Ramadhan. Proklamasi kemerdekaan RI pun terjadi pada bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Kaum Muslimin harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua akitivitas positif dari berbagai aspek kehidupan, termasuk juga aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pemberdayaan umat.

Rasulullah SAW menjadikan Ramadhan sebagai bulan penuh amaliah dan aktivitas positif. Selain yang disebutkan di atas dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, beliau juga mengintensifkan kegiatan pendidikan di bulan suci ini.

Semoga dengan meneladani Allah dan Rasulullah, kualitas diri kita pada Ramadhan ini semakin meningkat . Semoga juga kita selalu memenangi perang melawan hawa nafsu, sampai Ramadhan tahun mendatang. Wallahu a’lam bish shawab.


Penulis Adalah Aktivis Al Jam’iyatul Washliyah Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

  • Bagikan