JAKARTA – Pengurus Wilayah (PW) Al Washliyah DKI Jakarta sampaikan ucapan Selamat Hari Jadi Kota Jakarta yang ke 494. Disertai harapan agar semboyan ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’ dan harapan untuk tema tahun ini ‘Jakarta Bangkit’ dapat terwujud.
“Banyak perubahan yang telah terjadi, dari fasilitas kota yang semakin modern sampai fasilitas tranfortasi yang sustainable atau berkelanjutan. Akan tetapi masih banyak juga target yang dijanjikan saat kampanye dulu yang meleset, semoga ini bagian dari evaluasi,” ungkap Ruddin Akbar Lubis, Selaku Ketua PW Al Washliyah Provinsi DKI Jakarta kepada Jurnaltoday di Jakarta, Senin malam (21/06/2021).
Akbar Lubis kembali menegaskan, bahwa sebagai Ibu Kota negara kebaradaan Jakarta menjadi sangat strategis, namun masih banyak persoalan diantaranya banjir masih belum teratasi. Masalah kemacetan masih terjadi walaupun akhir-akhir ini berkurang hal itu sebab diuntungkan karena Covid-19. Terakhir masalah yang krusial adalah penanganan Covid-19 yang belakangan ini semakin meningkat tajam.
Al Washliyah DKI Jakarta berharap dengan mengambil tema untuk hari jadi yang 494 tahun ini ‘Jakarta Bangkit’ semoga segalanya dapat terlaksana. Bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari daya ekonomi masyarakat saat ini yang semakin melemah, dan bangkit dan terbebas dari pandemi Covid-19 yang semakin mencekam.
Menurut Akbar Lubis, Pemprov DKI Jakarta dalam membangun segala aspek pembangunan, masih kurang melibatkan Ormas Islam. Padahal, menurutnya semboyan kota ini adalah Kota Kolaborasi, seharusnya dapat berkolaborasi dengan pihak manapun terutama Ormas Islam yang ada di DKI Jakarta.
“Tentu saja kami berharap banyak kepada Pemerintah Povinsi DKI Jakarta, untuk terjadinya kebangkitan dimaksud, termasuk peningkatan Kolaborasi kepada Ormas Islam,”sambung Akbar Lubis didampingi Hendra Gunawan Thaher yang menjabat sekretris PW Al Washliyah DKI Jakarta.
Sementara Hendra Gunawan Thaher menghargai usaha dan kerja keras juga konsistensi Pemprov DKI Jakarta untuk menghargai manusia di bidang transportasi dengan membalikkan prioritas moda transportasi yang ada. Dimulai dari pejalan kaki, pesepeda, angkutan umum, baru kenderaan pribadi.
“Kita bisa melihat bagaimana trotoar yang dulunya sempit, kumuh dan tidak teratur sama sekali. Saat ini menjadi lebar, rapi dan bersih, sehingga pejalan kaki semakin nyaman. Begitu juga dengan pesepeda dan angkutan umum yang semakin terintegrasi,” ungkap Hendra Thaher.
Pemprov DKI juga dianggap berhasil membangun integrasi antar moda transportasi, maka kita saksikan hampir seluruh stasiun direnovsi dengan maksimal agar perjalanan kaki yang melakukan transit antar moda transportasi menjadi sangat nyaman.
“Makanya tidak heran lembaga internasional lebih memperhatikan perubahan yang terjadi, sehingga memberi perubahan terhadap integrasi transportasi yang berkelanjutan, sehingga puluhan penghargaan Internasional lainnya yang diberikan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi Pemerintah Provinsi DKI dan masyarakat Jakarta ” ungkap Hendra Thaher.
Menurut Hendra, wajib disadari bersama bahwa tantangan bagi Pemprov DKI Jakarta sangatlah tinggi kompleksitas yang dihadapi, maka semoga pembangunan yang berkelanjutan dapat benar-benar tercipta. (*)
