JURNAL JAKARTA – Presiden Joko Widodo, mengenakan baju adat dari Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, saat menjadi Inspektur Upacara Detik-detik Proklamasi RI di Istana Merdeka Jakarta, Senin (17/8/20).
Presiden mamasuki arena upacara dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker berwarna putih terlihat sesuai dengan pakaian adat yang dikenakan.
Begitu juga dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang mengenakan pakaian adat Melayu Indonesia bercorak warna gelap, dengan mengenakan masker gelap, menyesuaikan pakaian adat yang dikenakan.
Semarak HUT RI kali ini tetap dilaksanakan di Istana Merdeka, namun berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya dikarenakan mengedepankan protokol kesehatan dan pencegahan penularan covid 19. Sehingga tamu pejabat negara dan daerah hanya bisa mengikuti upacara secara Virtual saja.
Sementara untuk upacara penurunan Presiden Joko Widodo dan Wkil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan setelan jas, dan tetap mengenakan masker berwarna gelap tetap terlihat sesuai seperti stelan jas yang dikenakan.
Bertindak sebagai sebagai komandan upacara peringatan HUT RI ke-75 di Istana Negara kali ini adalah Kolonel Infanteri Muhammad Imam Gogor Agni Aditya. Pria kelahiran Kediri,16 Februari1977 ini merupakan lulusan Akedemi Militer 1998 yang sebelumnya menjabat Waaspers Paspanpres (2018-2019) dan saat ini menjabat sebagai Aspos Paspanpers.
Sedangakan yang bertindak sebagai Perwira Upacara adalah Brigadir Jendral TNI Syarifuddin, SE, MM, M. Tr (Han), lahir di Wajo, 3 Agustus 1964, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1998. Saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Garnisum Tetap I Jakarta.
Berbeda pada saat upacara penurunan Bendera, yang Komandan Upacara adalah Kombes Pol. Christ Reinhard Pusung, dan sebagai Perwira Upacara tetap dipimpin Brigadir Jendral TNI Syarifuddin.
Sementara Pasukan Pengibar Bendera baik penaikan maupun penurunan Bendra Sangsaka Merah Putih Putra Puti terbaik dari Sabang sampai Marauke.
Mereka adalah, Silvia Kartika Putri dari Provinsi Sumatera Utara dipercaya sebagai pembawa bendera merah putih.Dua orang lainnya dari tim Merauke adalah Sudrajat Prawijaya dari Provinsi Bengkulu dan yang bertugas sebagi komandan kelompok sekaligus pembentang bendera dan Muhammad Asri Mualana dari Provinsi Kalimantan Selatan bertgas sebagai penggerek bendera.
Meskipun pelaksanaan upacara HUT RI yang ke-75 ini tidak seperti biasanya, namun suasana hikmat begitu terasa. Semoga Bangsa ini akan semakin jaya dan mampu untuk tegar menghadapi segala cobaan yang dihadapi. (PP)