Polemik RS Cancar Usai, Dirut Minta Maaf Ke Wartawan

  • Bagikan
Direktur Utama Rumah Sakit Umum(RSU) Santo Rafael Cancar, dr.M.Ronald Susilo

MANGGARAI – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum (RSU) Santo Rafael Cancar, dr. M. Ronald Susilo, M.M., MARS meminta maaf kepada wartawan jurnaltoday.id, terkait pernyataannya yang dimuat dalam hak jawab RSU St Rafael Cacar terkait pemberitaan dugaan pengolahan sampah medis yang mengangkangi aturan.

Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Ronald Susilo dalam pertemuannya dengan wartawan jurnaltoday.id di ruang kerjanya Kepala Dinas Kesehatan, Rabu (29/06/2022).

Dalam pertemuan itu, Ronald Susilo selaku penanggung jawab Rumah Sakit Santo Rafael Cancar mengakui semua kesalahan terkait dengan pengolahan limbah B3 yang langgar regulasi.

Selain itu, ia juga meminta maaf terkait persoalan privat yang terjadi sebelumnya yang merendahkan profesi wartawan dengan tuduhan malpraktek dan syarat kepentingan.

Menurutnya, semua poin yang dituangkan dalam klarifikasi yang termuat dalam hak jawabnya itu adalah keliru.

“Saya minta maaf, Pak atas semua kesalahan kami. Semua itu, kami tidak tau dan bingung mau bicara bagaimana lagi terkait persoalan ini,” ujar Ronald.

Tak hanya itu, di depan kepala dinas kesehatan Ronald Susilo berkomitmen untuk segera membangun kerja sama dengan pihak RS. dr. Ben Mboi Ruteng dalam mengatasi pengolahan sampah medis tersebut.

“Secepatnya saya akan kordinasikan ini ke dr. Fian untuk mengatasi sampah ini pak,” imbuhnya.

Terkait dengan alat incenerator yang disebutnya dalam klarifikasi, Ronald Susilo mengaku bahwa disana bukan alat incenerator, melainkan cerobong asap.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pihak RSU St Rafael Cancar melalui Direktur Utamanya mengaku keberatan atas pemberitaan yang dilakukan beberapa media, salah satunya wartawan jurnaltoday.id.

Pihak RSU pun mengirimkan hak jawab dan ditayangkan di website jurnaltoday.id. Dalam hak jawab tersebut, Dirut RSU St Rafael Cancar menyebut wartawan yang menulis berita melakukan ‘malprkatek’, dan tidak objektif dalam penulisan berita.

 

  • Bagikan