BONTANG – Rencana Pemerintah Kota Bontang merevisi aturan tentang iklan rokok di dukung oleh sejumlah komunitas. Pasalnya rencana tersebut akan kembali menghidupkan event yang telah lama mati suri.
Rangko Lino Musisi Band Delawa mengatakan, sejak aturan itu berlaku pelaku seni sangat kesulitan untuk mencari sponsor dalam mengadakan kegiatan event.
“Selama ada larangan suport iklan rokok, kegiatan terhambat dan cenderung tidak terlaksana,” Ungkap Rangko saat ditemui awak media, Sabtu (22/05/2021).
Selain itu para pelaku seni pun mengaku heran kenapa iklan rokok dilarang. Padahal mereka tentunya juga menghimbau untuk anak dibawah umur tidak diperkenankan untuk mencoba.
“Kan di kemasan rokok juga sudah tertulis tentang larangan dan penyebab merokok,
Harapan dengan hadirnya pemerintah yang baru bisa peduli dengan pelaku seni yang akan terus menghadirkan kegiatan dan hiburan bagi masyarakat Bontang,” sambungnya.
Dilokasi yang sama Fahmi Hio, selaku pelaku seni serta inisiator Komunitas Berbuat Saja (Kombes) mengatakan, bahwa pejabat publik yang tidak sepakat dengan aturan iklan rokok dinilai subjektif.
“Harusnya jika kesehatan yang dipertimbangkan, harusnya pemerintah melarang penjualan gula, karena banyak orang sakit karena akibat mengkonsumsi gula,” ungkap Fahmi.
Selanjutnya, Hio sapaan akrabnya mengatakan jika Iklan rokok kembali diperbolehkan, maka pelaku seni akan kembali menghidupi kegiatan yang dapat menghibur masyarakat Bontang.
“Dua ratus persen saya bersepakat jika di revisi, toh selama aturan larangan iklan rokok kemarin, pemerintah juga tak memiliki solusi dalam mensuport kegiatan kreatif yang bisa meningkatkan produktifitas pelaku seni,” timpalnya.