JAKARTA – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), juru bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Adil Makmur (DPP PRIMA), Minaria Chrystin, sampaikan tiga hal yang perlu di wujudkan dalam pendidikan Indonesia.
Pertama, sistem pendidikan neoliberal yang meminimalkan peran negara harus dihentikan, seperti pendidikan mahal untuk dapatkan kualitas yang baik hanya dapat dijangkau segelintir orang.
Menurutnya, paradigma negara harus dikembalikan seperti mandat konstitusi UUD 1945, yakni bertanggungjawab agar seluruh rakyat Indonesia dapat mengakses pendidikan yang sama tanpa diskriminasi.
“Negara harus memastikan tersalurnya pendidikan bagi rakyat 99 %, dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT), yang tidak dapat mengakses pendidikan serta infrastruktur yang memadai,” tegas aktivis Suluh Perempuan ini.
Poin kedua, Minar menekankan tentang nasionalisme yang harus diajarkan sebagai nilai yang hidup dan bisa menjiwai praktek sosial.
“Seperti kecintaan terhadap kemanusiaan, keberpihakan pada keadilan sosial, patriotisme serta semangat gotong royong dalam berbangsa,” jelasnya.
Terakhir, perlunya mendorong peserta didik untuk belajar memahami keadaan sosial di sekitarnya dan menempatkan dirinya sebagai ‘manusia Indonesia’ yang paham akan tugas-tugas kemanusiaannya.
“Tentunya tanpa merendahkan satu sama lain yang berbeda agama, suku hingga golongan,” pungkas Minaria Chrystin. (Redaksi)