Oleh: Aswan Nasution
SURGA dengan segala kenikmatannya merupakan keberuntungan hakiki yang menjadi dambaan setiap hamba.
Sedang neraka dengan segala penderitaannya merupakan kebangkrutan hakiki yang sangat dibenci dan dihindari.
Tak satupun hamba yang menginginkan masuk neraka yang penuh siksa.
Setiap hamba pasti bermimpi untuk bisa mengecap kenikmatan surga.
Namun untuk meraih surga bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan infestasi terlebih dahulu berupa iman dan amal shalih.
Dan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk mendulang pahala sebagai bekal meraih surga.
Dilipatgandakannya pahala kebaikan seharusnya menjadi motivasi bagi orang beriman untuk lebih giat beramal.
Tak boleh waktu di bulan ini berlalu kecuali di dalamnya terdapat ukiran amal kebaikan.
Banyak jenisnya, wajib maupun sunnah, yang dapat kita jadikan sarana untuk mendulang pahala.
Contoh shaum (puasa). Wajib bagi orang yang beriman untuk menunaikannya. Tujuannya adalah untuk membentuk insan bertakwa.
Ibadah Puasa memiliki keutamaan yang sangat besar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya;
“Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya dan satu kebaikan dibalas 10 kali lipatnya, bahkan sampai 700 kali lipat.
Allah berfirman, “Kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku yang membalasnya…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bulan mulia ini juga merupakan saat yang tepat untuk lebih giat berinteraksi dengan Al Qur’an.
Mari perkuat jiwa agar lebih yakin bahwa Al Qur’an adalah petunjuk hidup yang dapat membawa kebahagiaan di dunia hingga akhirat.
Ramadhan sendiri menjadi mulia karena dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan saat diturunkannya Al Qur’an.
Ramadhan juga momentum untuk bersedekah atau berbagi kepada sesama.
Rasulullah SAW telah memberikan keteladanan kepada umatnya tentang kedermawanan saat bulan Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan …” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi SAW juga bersabda, “Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).
Masih berlimpah lagi amal kebaikan lain. Misalnya menuntut ilmu, berdakwah dengan hikmah, dan amal shalih lainnya.
Wallahu a’lam bish shawab.
Semoga bermanfaat…Amiin.