TENGGARONG – 28 September 2021, Kota Tenggarong merayakan hari jadinya ke-239 tahun. Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu merupakan kota dengan segudang sejarah di Kaltim, bahkan Indonesia.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Drs H Safaruddin mengungkapkan, hari jadi Kota Raja–julukan Tenggarong–harus dimaknai sebagai upaya untuk terus membangun daerah. Mulai dari pembangunan infratruktur, ekonomi, hingga sumber daya manusia.
“Dengan semangat hari jadinya, Tenggarong sebagai pusat pemerintahan harus mampu mendorong percepatan pembangunan Kukar. Saya sangat berharap, Pemkab Kukar dapat menjadikan momentum ini (hari jadi ke-239 Tenggarong, Red.) untuk mewujudkan program-program prorakyat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu.
Yang tidak kalah penting, lanjut Safaruddin, mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Dia mencontohkan program 76 ribu hektare lahan Kukar merdeka pangan. Menurutnya, program itu harus terus ditingkatkan.
“Hari jadi Tenggarong juga menjadi momentum untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Program ini harus kita dukung bersama,” tegas anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia itu.
Di samping sektor pangan, pariwisata juga harus ditingkatkan. Tenggarong, kata Safaruddin, berpotensi besar menjadi kota pusat budaya. Hal itu dilatarbelakangi sejarah panjang. Di mana, sejak zaman kerajaan dulu, Tenggarong merupakan pusat pemerintahan. Raja-raja juga disemayamkan di sana.
“Program prioritas Pemkab Kukar dalam rangka menjadikan Tenggarong sebagai tempat hunian yang nyaman, ramah, dan harmoni, diharapkan dapat menarik banyak wisatawan untuk datang dan bisa menikmati budaya di Tenggarong itu dengan nyaman,” tutup Kapolda Kaltim 2015-2018 itu. (***)
