SANGATTA – Setelah menggelar aksi galang dana selama tiga hari di belasan titik di kota Tepian, dan berhasil mengumpulkan sebanyak Rp28 juta, akhirnya hasil penggalangan dana tersebut didistribusikan langsung ke korban banjir di Kabupaten Kutai Timur.
“Jumlah dana yang terkumpulkan, disalurkan dalam bentuk sembako ke masyarkat terdampak banjir bandang Kutim,” kata Dandi, korlap aksi Aliansi Mahasiswa Samarinda Peduli.
Penyaluran sembako itu sendiri telah dilakukan pada hari Minggu (28/03/2022) lalu dengan membawa perwakilan beberapa lembaga organisasi yang tergabung dalam aliansi tersebut.
“Sebanyak 20 mahasiswa diberangkatkan ke lokasi terdampak untuk membantu proses distribusi bantuan sembako korban banjir di Kabupaten Kutai Timur,” tambah Dandi.
Sehari sebelum proses penyaluran bantuan tersebut, rombongan Aliansi Mahasiswa Peduli Samarinda telah tiba di Sangatta, dengan membawa beberapa bahan pokok kemasan yang siap didistribusikan seperti, beras, mie instan, roti, gula pasir, sarden dll.
“Kami telah berkoordinasi bersama teman – teman mahasiswa di Sangatta untuk titik kumpul dan titik lokasi penyaluran bantuan untuk masyarakat yang masih sulit menjangkau bantuan logistik,” Kata Gilang ketua Hima KT Samarinda.
Kelonjakan harga beberapa bahan pokok makanan cepat saji di Sangatta sendiri menjadi pertimbangan serius bagi mahasiswa, sehingga beberapa kebutuhan Sembako didatangkan dari Samarinda.
Sebanyak 410 paket sembako pun dibagikan ke beberapa titik yang masih mengalami kenaikan intensitas air banjir akibat curah hujan yang tidak menentu. Beberapa daerah yang sampai pada saat pembagian masih terlanda banjir diantaranya, Loa Majai, Loa Mali, loa Hitam, dan KM 1.
“Beberapa lokasi yang masih sulit menjangkau bantuan logistik akibat akses yang sulit di lewati, kami juga di bantu oleh teman-teman dari mahasiswa Sangatta dan pengurus HIMA KT pusat untuk proses distribusi ke masyarakat,” beber Wahyu Humas Aliansi Mahasiswa Peduli Samarinda.
“Proses distribusi bantuan sembako dilakukan rumah ke rumah agar menghindar dari kerumunan masyarakat, dan alhamdulillah masyarakat korban terdampak banjir bisa kooperatif sehingga memudahkan proses distribusi bantuan,” jelasnya.