FLORES – Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dini hari kemarin, telah memakan korban hingga 54 jiwa.
Dalam laporan sebelumnya, korban ditemukan mencapai 20 orang.
“Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan,” kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli kemarin.
Bencana ini, melanda beberapa desa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Akibat banjir bandang itu, juga terjadi beberapa longsoran. Dampak paling parah terjadi di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur.
Agustinus menerangkan, bencana muncul di hari Minggu sekitar pukul 01.00 Wita, setelah hujan yang disertai angin kencang yang berlangsung cukup lama.
Akibatnya, terjadi kenaikan volume air yang mengalir deras di pemukiman warga,membuat bencana banjir bandang tidak terelakkan.
Banjir bandang tak hanya membawa longsoran tanah. Kayu dan batu-batu besar yang cukup banyak menghantam permukiman warga sejak dini hari.
“Selain korban meninggal, puluhan rumah juga diprediksi mengalami kerusakan parah akibat kejadian ini,” jelasnya.
Kini petugas masih terus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi hingga pencarian korban.
“Tapi kami juga masih terkendala peralatan,” tutupnya. (Redaksi)