Jurnaltoday.id, Kutai Kartanegara – Koperasi Belayan Sejahtera dikenal karena perhatiannya terhadap permasalahan sampah. Terbaru, inisiatif yang menarik kembali diluncurkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Eco-Tutoring, program yang diinisiasi oleh Koperasi Nelayan Sejahtera menawarkan bimbingan belajar unik dengan melibatkan penggunaan sampah organik sebagai bentuk pembayaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar ini, peserta tidak membayar jasa pengajar dengan uang, melainkan hanya dengan sampah organik. Tujuan dari program ini adalah memberikan bimbingan belajar kepada para pelajar tingkat SD dan SMP sekaligus mengedukasi mereka tentang pengelolaan sampah organik dan manfaatnya bagi lingkungan.
Koperasi Belayan Sejahtera akan menyediakan program bimbingan belajar untuk mata pelajaran umum tingkat SD dan SMP. Selain itu, peserta juga akan belajar tentang pengelolaan sampah organik dan bagaimana mengubahnya menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.
Hasil panen dan penjualan pupuk kompos tersebut akan didistribusikan kepada peserta bimbingan belajar. Para siswa juga akan belajar tentang penggunaan pupuk kompos untuk menumbuhkan tanaman.
Kegiatan Eco-Tutoring ditargetkan untuk para pelajar tingkat SD dan SMP di Desa Muai, Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara.
Mereka akan menerima bimbingan belajar tambahan di luar jam sekolah dan akan dibimbing oleh karyawan Koperasi Belayan Sejahtera serta tenaga pengajar profesional dari luar karyawan.
Program ini dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 9 Juli 2023 dan berlangsung selama enam bulan ke depan. Selama periode ini, Koperasi Belayan Sejahtera juga akan menjalin kerjasama dengan desa dan perusahaan terkait pengelolaan sampah.
Melalui program yang mereka inisiasi ini, Koperasi Belayan Sejahtera berusaha untuk menggabungkan pembelajaran konvensional dengan upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak sekolah.
Program ini diinisiasi sebagai respons terhadap tidak terkelolanya sampah secara maksimal, dan pembuangan sampah ke sungai.
Sungai Belayan yang dahulu merupakan sumber kehidupan warga kini tercemar oleh limbah sampah rumah tangga. Sungai ini masih digunakan oleh warga untuk keperluan domestik, sehingga masalah sampah organik menjadi sangat serius.
Pelaksanaan kegiatan Eco-Tutoring akan berlangsung di lingkungan kantor Koperasi Belayan Sejahtera di Desa Muai. Setiap pertemuan, peserta diwajibkan membawa sampah organik, yang nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut akan digunakan atau dijual, dan hasil penjualannya akan didistribusikan kepada peserta bimbingan belajar.
Group Manager Koperasi Belayan Sejahtera, dalam pesannya, menyampaikan keyakinannya bahwa belajar bukanlah hak istimewa yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang.
Dengan memandang sampah organik dengan perspektif yang berbeda, kita dapat menciptakan peluang bagi semua orang untuk mendapatkan bimbingan belajar yang berkualitas sambil menjaga kelestarian lingkungan. Eco-Tutoring adalah langkah luar biasa menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Program ini juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan dan bimbingan bagi anak-anak. Dengan menyediakan bimbingan belajar untuk mata pelajaran umum, program ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Selama proses belajar, mereka juga akan mempelajari nilai-nilai penting tentang lingkungan dan menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab. Melalui Eco-Tutoring, Koperasi Belayan Sejahtera telah menciptakan model pendidikan yang inspiratif untuk masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Program ini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Koperasi Belayan Sejahtera mengajak semua orang untuk bergabung dalam perjalanan ini, karena setiap langkah kecil menuju masa depan yang berkelanjutan memiliki arti yang besar.(*)