Ketua DPD RI Ingatkan Pembangunan IKN Perhatikan Perspektif Lingkungan dan Bencana Alam

  • Bagikan
Ketua DPD RI saat disambut Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura ke XXI, Aji Muhammad Arifin dengan sambutan adat tradisi Kutai, Senin (5/4/2021). (istimewa)

KUTAI KARTANEGARA – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pembangunan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara harus perhatikan perspektif lingkungan dan potensi bencana alam.

Menurutnya hal itu bisa dimulai dengan konsep matang smart city dan forest city atau the bush capital. Konsep itu akan berfokus kepada pemulihan dan perlindungan.

“Lingkungan harus menjadi ciri istimewa dan menjadi model percontohan perkotaan modern. Yang terpenting adalah bebas dari banjir,” katanya kepada wartawan usai berkunjung ke Kesultanan Kukar Ing Martadipura, Kaltim, Senin (5/4/2021).

Ia menegaskan ibu kota baru sangat penting menjadi kota  yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta teknologi internet untuk segalanya. Hal ini merupakan cara yang aman untuk mengelola aset kota.

Di dalamnya, lanjut dia, akan meliputi sistem informasi pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat lainnya sehingga efektif dan efisien dalam pelayanan.

“Smart city harus menjadi pedoman pembangunan ibu kota baru. Smart city dicirikan dengan integrasi hal-hal yang bersifat pelayanan publik, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat bisa dilakukan secara satu pintu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengunjungi areal calon Ibukota Negara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dalam kunjungan kerjanya, Menteri LHK meninjau persiapan terkait kesiapan lahan dalam perspektif LHK yang akan dijadikan lokasi Pusat Gedung Pemerintahan di IKN dan melihat progres pembangunan Persemaian Modern di IKN.

Siti juga memeriksa progres pembangunan persemaian permanen seluas 120 hektare yang akan dibangun di kawasan IKN tepatnya di wilayah Kawasan Hutan Produksi Mentawir pada areal IUPHHK-HTI PT. Inhutani 1. Ini sejalan dengan konsep pembangunan sekaligus dengan pemulihan.(Redaksi/*)

  • Bagikan