BONTANG – Sejumlah masyarakat Kota Bontang mulai mengeluhkan kenakalan-kenakalan remaja, yang kerap kali melakukan aksi mabuk-mabukan di pinggiran jalan.
Bukan tanpa alasan, menurut pengakuan sejumlah masyarakat. Seringkali ditemukan bungkusan obat batuk komix yang berserakan di halaman kantor Walikota Bontang. Diduga obat batuk itu dicampur untuk mabuk-mabukan.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bontang Rusli, sangat menyayangkan tindakan remaja-remaja itu.
Dirinya menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang lamban menangani kasus kenakalan remaja tersebut. Menurutnya, apabila Pemkot tidak segera mengambil tindakan, akan berakibat fatal ke depannya.
“Hal seperti ini harus ada tindakan antisipasi,” tegas Rusli, Selasa (2/03/2021).
Kata Rusli, apabila hal seperti ini dibiarkan begitu saja, akan timbul tindak kenakalan lainnya. Maka dari itu perlu dilakukan pencegahan.
“Tidak boleh dibiarkan begitu saja. Jangan sampai ini jadi awalan untuk kenakalan-kenakalan selanjutnya,” ujarnya.
Pun demikian, dia sangat menyayangkan minimnya pengawasan dari security yang berjaga di Kantor Walikota. Akibatnya, fasilitas taman disalahgunakan oleh remaja.
“Pengawasan minim, akhirnya kecolongan,” sebutnya.
Dia menyarankan agar pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) segera mengambil tindakan. Dengan cara melakukan sweeping di daerah-daerah yang dicurigai kerap dijadikan tempat mabuk remaja.
Untuk selanjutnya, apabila tidak ada tindak lanjut dari Pemkot Bontang, Komisi I berencana memanggil semua instansi terkait untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Kalau belum ada tindak lanjut, akan kami panggil untuk RDP,” jelas Rusli.
Sementara itu, Sekretaris Satpol-PP Sutrisno mengatakan, pihaknya akan menurunkan personil untuk melakukan pantauan di kawasan Kantor Walikota. Dirinya berkomitmen, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir tindakan kenakalan-kenakalan remaja tersebut.
“Hal seperti itu harus dicegah,” tambahnya. (005/red)