Kemenkominfo Tinjau Program Smart City Bontang

  • Bagikan
Peninjauan Tahap I terkait Smart City Kota Bontang oleh Kemenkominfo

BONTANG – Pemerintahan Kota (Pemkot) Bontang terus bersemangat untuk mewujudkan Bontang menuju Smart City. Program ini adalah program yang dibuahkan dari kerjasama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian PAN dan RB.

Guna melihat bagaimana program ini berjalan, Farid Subkhan dan Mentari Putri dari Tim Kemenkominfo melakukan tinjauan lapangan secara daring yang dilaksanakan selama 2 hari yakni 7 – 8 Juni 2021.

Bertempat di Command Center Diskominfo, Jalan Awanglong, Bontang Baru, pogram evaluasi ini dihadiri secara langsung oleh Wali Kota Bontang dan secara daring oleh OPD Bontang.

Dalam rangka terwujudnya Smart City di Kota Bontang, ada 6 dimensi program unggulan Smart City.

“Dimensi tersebut ada 6 meliputi Smart Environment, Smart Branding, Smart Ecomony, Smart Living, Smart Goverment, dan Smart Society”, ujar Wali Kota Bontang, Basri Rase.

Adapun Program Unggulan Smart City di Kota Bontang, diantaranya dalam dimensi Smart Environment adanya Program Jemput, Beli dan Tabung Sampah Anorganik (Jelita), Smart Branding dengan pembuatan landmark Kota Bontang di tengah laut, yaitu Pulau Beras Basah, Smart Economy dengan memfasilitasi penguatan modal usaha untuk UMKM.

“Nanti kita akan membangun sebuah Rumah UMKM yang mana disitu semuanya produk asli Bontang, doakan mungkin 2 atau 3 tahun lagi akan terlaksana”, ujar Basri.

Selanjutnya dari dimensi Smat Living yaitu pengembangan Puskesmas keliling di daerah pesisir Kota Bontang dengan menggunakan kapal laut, Smart Goverment dengan membangun sistem geospasial yang terintegrasi dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan dimensi ke 6 adalah Smart Society dengan pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca melalui aplikasi i-Bontang.

Farid selaku pembimbing Smart City selain melakukan evaluasi, dirinya juga memaparkan sosialisasi manajemen resiko, memimpin diskusi kesiapan Pemerintah Daerah terkait Smart City serta memberikan rekomendasi terkait perihal yang perlu dilakukan improvement.

“Smart City itu mulai dari birokrasi, jadi goverment itu harus dikelolah dengan smart, efisien dan kita juga harus tahu potensi yang kita miliki itu apa”, ujar Farid.

Farid menyampaikan bahwa dirinya percaya bahwa Smart City Kota Bontang akan semakin maju, semakin berkembang karena Bontang ini menurut perencanaan Smart City yang dilakukan tahun 2019 adalah kota yang sangat strategis. (*)

  • Bagikan