Kembali KAMI Bersama Mantan Jendral Gatot Nurmantyo Ditolak, Apa Motifnya?

  • Bagikan

KERAWANG – Entah pidato, acara atau sosok mantan Jendral, Gatot Nurmantyo. Yang tak diinginkan oleh sekumpulan masyarakat? Mengingat, ini adalah kali kedua dirinya bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) KAMI yang menjadi besutannya, dihadang diminta bubar. Yang ramai diberitakan sebelumnya, di salah satu daerah di Jawa Timur, pun Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapat perlakuan yang sama.

Menurut Bally Deep, selaku Wakil Ketua Umum Patriotisme Bersama Gatot Nurmantyo (PBGN) mengungkapkan, bahwa hadangan seperti biasanya oleh ormas bayaran.

” Menurut kesaksian penduduk setempat, karena mereka ditawari Rp. 100.000,- bila mengikuti ajakan mereka untuk menolak kegiatan KAMI di Tugu Proklamasi Rengasdengklok,” ungkap Bally kepada Jurnaltoday di lokasi, Rabu (30/9/20)

Bally juga menambahkan, lihatlah opini yang disugukan oleh media mainstream. dinyatakan seolah-olah bahwa aksi penolakan berhasil mengagalkan acara yang dilaksanakan oleh KAMI.

Meski demikian, Bally menuturkan. Meskipun sempat tertunda selama satu jam, acara tetap dapat dilaksanakan dan berjalan baik.

” Alhamdulillah Allah memberikan rencana-Nya yang terbaik, acara dipindahkan dirumah tokoh masyarakat setempat H. Daday,” ujar Bally.

Diterangkan sekilas isi yang disampaikan Gatot Nurmantyo dalam pidatonya, ” KAMI hadir untuk menyuarakan hati nurani rakyat yang benar, di daerah ini adalah Kerawang, daerah Industri berkumpulnya ribuan pekerja. Saya ingin menyampaikan bahwa UU Omnibuslaw Ciptakerja dirasakan tidak manusiawi dan semoga tidak disahkan menjadi Undang-Undang”.

Rengasdengklok merupakan penghargaan sejarah. Proses kemerdekaan bangsa kita ini ada peran serta dari daerah ini. Disinilah konsep Proklamasi dibuat. Oleh karenanya, apa perlunya mengkhawatirkan KAMI secara berlebihan. Karena KAMI merupakan gerakan sosial mengingatkan Pemerintah, agar berjalan dijalur yang benar. KAMI juga mengingatkan akan kebangkitan Komunis yang semakin hari semakin nyata gerakannya. Itu sebabnya kita perlu mengingat dan mengenang kejadian G30S PKI sebagaimana kita peringati hari ini agar tidak terulang kembali.” Kutipan sebagian dari penyampaian Gatot Nurmantyo.

Selain itu, Gatot juga menginstruksikan kepada KAMI dan PBGN. Untuk lebih baik mengalah, karena bagaimanapun kata Gatot. Mereka yang menolak KAMI adalah saudara kita sebangsa setanah air Indonesia.

” Saya yakin bahwa hati kecil nurani mereka tidak ingin, tapi karena iming-iming yang mereka butuhkan. Akhirnya mereka ikut juga,” ujar Gatot, yang dikutip dari Bally.

” Mari kita doakan agar mereka pulang dengan selamat dan membawa sedikit rezeki untuk keluarga mereka,” tutupnya. (*)

Editor : Supriono

  • Bagikan