Karena Pandemi, Usaha Ikan Asin di Sambi Jual Umpan Pancing

  • Bagikan

BONTANG – Setahun sudah Pandemi Covid-19, menggebuk perekonomian masyarakat. Beberapa masyarakat pun harus putar otak, agar dapur tetap bisa ngepul.

Seperti yang dialami Harun pedagang yang berada di Kawasan Bontang Kuala. Profesinya sebagai penjual olahan laut, seperti ikan asin, terasi dan rumput laut harus “tertatih-tatih” menjalani usaha ditengah wabah virus asal China itu.

“Setahun sudah pandemi ini kami lalui dengan perasaan duka dan cita perasaan takut dan khawatir dengan virus covid 19,” kata dia kepada wartawan JurnalToday, di jumpai di kediamannya.

Sebelum pandemi, ia bisa dibilang pelaku usaha yang cukup untung. Dagangannya, tak hanya diminati penduduk lokal.

Mulai pelanggan yang datang dari Sangatta, Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Barat aktif memborong dagangannya.

“Sekarang udah susah, kami juga harus mengurangi untuk tidak banyak ketemu orang,” katanya.

Bahkan kini, ia harus menguras tenaga yang lebih. Agar ekonomi keluarga terus berlanjut, pilihannya hanya melaut.

Ia mengumpulkan ikan jenis belanak kecil, untuk dijual kembali sebagai umpan para pemancing. dengan penghasilan Rp. 20.000-50.000 per hari, masih membuatnya dengan keluarga cukup untuk bertahan.

“Untuk bantuan dari pemerintah juga saya dapat Rp. 600.000 dan Rp.300.000 hal itu juga sangat membantu untuk kehidupan sehari-hari,” ucap Harun

Ditengah pandemi, aktivitas pemancing memang sedang banyak-banyaknya. Juga jadi berkah untuk masyarakat sekitar Bontang Kuala. .

Kata Yudi pemilik kapal yang disewakan pemancing, mancing di tengah pandemi covid 19 memang sedang trendi.

Pengunjung nya pun dari berbagai macam profesi dan pekerjaan. Ada juga yang datang dari luar kota seperti Samarinda, Sangatta.

“Penyewaan 100 rb perhari hari dan biasa peminat mancing di hari weekend sabtu dan minggu,” katanya.

Pun begitu, mereka tetap berharap agar Pandemi segera pergi. Baik melalui Vaksin atau kesadaran masyarakat yang memutus rantai Pandemi. Agar perekonomian yang hampir luluh lantak, bisa bangkit kembali. (Qy)

  • Bagikan