Jejak Literasi Kepada Sang Pemburu Emas

  • Bagikan
Maria Dei Flora

OPINI – Di dalam dunia pendidikan dikenal adanya literasi. Lalu apa sebenarnya literasi itu? Literasi merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam menetukan sebuah ide atau gagasan yang dapat mempengaruhi kehidupan pribadi maupun orang lain.

Dalam arti, individu tersebut dapat mengembangkan kemampuan berbicara, menyimak, menulis, membaca serta berpikir kritis terhadap objek tertentu.

Kemampuan inilah yang akan dipakai dalam kehidupan selanjutnya dan akan berpengaruh bagi perkembangan pendidikan yang terencana. Hal itu yang membuat indidvidu selalu dituntut untuk selalu membaca lebih banyak sumber bacaan yang nantinya, dapat menambah sebuah wawasan dan imajinasi yang kuat.

Perkembangan literasi dalam dunia pendidikan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan bakat serta potensi yang ada. Sebagaimana hal tersebut diturunkan dalam dunia pendidikan. Dengan begitu, sebuah literasi yang sudah dibawa dapat menjadi gaya tersendiri yang membawa individu pada era revolusi.

Revolusi dunia literasi berkembang sangat pesat dikarenakan, kemampuan dan keterampilan yang selalu dibawa menjadi terarah dengan baik sesuai tujuan yang dikehendaki. Potensi yang berkembang dari literasi itu sendiri menjadi tolak ukur sebuah kesuksesan yang besar.

Sebuah pendidikan dikatakan baik, jika dalam dunia pendidikan tersebut diimbangi dengan sebuah sumber referensi yang lengkap.

Dalam arti, pendidikan bukan hanya berkaitan dengan pembelajaran secara teori tetapi perlu dorongan atau upaya dari dalam diri sendiri untuk, mempraktikan hal-hal baru yang dapat diimbangi dengan teori yang ada sehingga membantu individu untuk merangkum penelitian tersebut menjadi sebuah tindakan berpikir kritis serta struktur daya literasi yang sangat maksimal dalam pendidikan.

Dikutip dari pendapat Alberta, beliau mengatakan literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan, menurut Kamus Online Marriam Webster mengatakan literasi sebagai kemampuan melek aksara pada individu. Dalam arti, kemampuan aksara ini bukan hanya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis tetapi kemampuan ini juga merujuk pada kemampuan memahami pengetahuan secara visual.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa literasi itu adalah kemampuan kecakapan individu dalam mengelolah informasi baik secara lisan maupun tertulis yang dituangkan dalam sebuah gagasan atau ide yang dibagikan kepada orang lain.

Ide yang dikembangkan tersebut menjadi fondasi penting bagi perkembangan pengetahuan terkait budaya literasi ditengah arus pendidikan yang semakin maju.

Untuk meningkatkan sebuah kreativitas literasi yang optimal, maka dalam budaya literasi perlu adanya keterampilan dalam mengolah informasi yang fakta serta pengelolaan kaidah berbahasa yang tepat. Baik itu di lingkungan kelurga maupun masyarakat sosial sehingga, tingkat kepekaan literasi semakin tajam dalam menanggapi semua situasi.

Dalam dunia literasi, banyak sekali permasalahan yang muncul karena persebaran berita palsu dikalangan masyarakat sosial yang menyebabkan timbulnya kesalahpahaman terhadap objek atau subjek tertentu. Karena hal tersebut maka pencintraan literasi menjadi buruk karena menggunakan pengetahuan pola pikir yang sempit.

Maka dari itu perlu ada antisipasi dari dalam diri untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat agar penggunaan kosakata tidak mempengaruhi daya tangkap dari si penyimak sehingga tidak menimbulkan masalah yang cukup fatal.

Ketika individu sudah menerapkan pengetahuan literasi dalam kehidupan pribadi, maka hal tersebut dapat menimbulkan sebuah jejak yang sangat menguntungkan karena dengan pengetahuan yang sudah didapat akan mempermudah individu mengembangkan keterampilan di bidang tertentu dan itu pasti membawa dampak yang baik bagi dirinya sendiri.

Revolusi dalam dunia kerja akan semakin berjalan dengan maju dengan keterampilan yang terus meningkat. Perkembangan literasi juga meninggalkan jejak bagi sang pemburu emas dalam arti, literasi sastra dapat mendorong dan mempengaruhi daya pikir seseorang untuk bangkit dari pola pikir yang sempit menjadi sang pengkritk yang ideal.

Hal ini menjadi acuan kuat bagi individu menjadi sang pemburu dalam mencari sebuah emas (mencari sebuah kesuksesan besar dikemudian hari) dengan mengandalkan pola pikir yang maju.

Sang pemburu akan terus menggali sampai keakar-akarnya hingga sebuah emas yang dicari akan terlihat dan dibawa pulang. Dalam arti teruslah mencoba dan selalu mencoba kapanpun dan di manapun. Selagi bisa jangan takut untuk mencoba karena kesuksesan tidak akan datang jika bukan kita mencari.

Maka dari itu gunakan budaya literasi anda agar wawasan pengetahuan anda menjadi lebih tajam setajam parang yang telah diasah. Sama seperti pengetahuan jika semakin diasah maka semakin pula tingkat ketajamannya.


Penulis : Maria Dei Flora, Mahasiswi Prodi PBSI, UNIKA St. Paulus, Ruteng, Nusa Tenggara Timur

  • Bagikan