BONTANG – Saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak), di dampingi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim), Senin (10/8) kemarin, Pembangunan Pasar Modern Citra Mas Lok Tuan, masih mendapat Evaluasi dari DPRD Kota Bontang.
Pasalnya, Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dari pasar itu, perlu diperbaiki. Alasannya, warga kerap diresahkan dengan air yang tergenang, disertai bau yang tidak sedap.
“Ini harus diperhatikan, karena ini menjadi masalah. Sebelum pasar dioperasikan, semuanya harus di selesaikan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina,
Dari laporan masyarakat, penyebab genangan air, dikarenakan IPAL yang masih sempit, dan tidak memiliki pembuangan akhir.
Perbaikan pun juga masih memiliki kendala. Salah satunya, lahan yang dilewati IPAL itu, masih milik salah satu perusahaan yang ada di Bontang.
“Harus koordinasi dengan pihak perusahaan, dan akan dijadwalkan, untuk duduk bersama mencari solusinya,” lanjut Amir.
Untuk diketahui, Pasar Citra Mas mulai dikerjakan pada Oktober 2019. Terdiri dari dua lantai. Lantai pertama yang bersumber dari dana APBN senilai Rp 5,2 miliar akan diperuntukkan bagi pedagang basah seperti ikan, ayam, daging. Pada gedung tersebut juga difasilitasi keran air di dalam bangunan.
Sementara bangunan kedua yang bersumber dari APBD Bontang 2019 dengan nilai Rp 14,8 miliar seluas 24×76 meter, akan diperuntukkan bagi pedagang sayur, sembako, dan pakaian.
“Harus segera diperbaiki, karena APBD banyak juga dialihkan ke pembangunan ini,” ujarnya.
Dikonfirmasi terkait itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Bontang, Tavip Nugroho, akan segera melakukan perbaikan. Untuk Sementara, pihaknya akan melakukan pelebaran aliran, hingga 6 Meter.
“Karena sifatnya mendesak, saya kira malam ini (kemarin Malam) tetap dilebarkan,” ucapnya.
Namun, lanjut dia pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan memiliki lahan tersebut.
“Tapi tetap harus berkoordinasi ke perusahaan tersebut. Jika bisa digunakan maka akan di keruk. Agar ada pembuangan akhir. Dan tidak ada lagi genangan,” tandasnya. (RAD)