IDENTIFIKASI DINI DEPRESI PADA ANAK PRA SEKOLAH

  • Bagikan

Gangguan depresi dapat menyerang semua usia tidak terkecuali anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah anak usia 3-6 tahun yang belum menempuh sekolah dasar. Disebut masa prasekolah karena anak mulai mempersiapkan diri memasuki dunia sekolah melalui kelompok bermain.

Depresi pada anak usia prasekolah merupakan kondisi yang seringkali diperdebatkan, karena anak yang berada pada usia ini masih terbatas pengalaman hidupnya serta masih sangat tergantung pada kelekatan dengan pengasuhnya. Sebelum konsep gangguan depresi pada anak dapat diterima oleh para ahli, istilah mask depression seringkali digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang seringkali mengeluh berbagai keluhan somatik tanpa disertai gangguan fisik yang jelas. Kondisi tersebut dilaporkan sebagai depresi pada anak.

Kasus gangguan depresi pada anak usia prasekolah belum banyak dijumpai namun pernah dilaporkan adanya anak berusia 3 tahun yang menampilkan gejala-gejala depresi seperti interaksi dan respons yang terbatas antara anak dan pengasuhnya, aktivitas psikomotor yang menurun, serta ekspresi wajah yang cenderung sedih. Semua perilaku dan reaksi emosi tersebut terobservasi dalam kehidupan sehari hari anak dan menetap dalam periode waktu yang cukup lama.

Faktor Utama Depresi Pada Anak Usia Prasekolah

Empat faktor utama yang membuktikan bahwa gangguan mental bersifat kronis, adalah: (a) gejala yang menetap dan spesifik, (b) faktor genetik/keluarga, (c) faktor biologis, dan (d) berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Pada anak-anak prasekolah yang menunjukan gejala depresi akan cenderung mengalami depresi pada saat usia sekolah nantinya. Temuan ini menunjukkan bahwa depresi prasekolah merupakan manifestasi awal dari gangguan yang sama (kronis) dan akan relaps di masa yang akan datang

Selain gambaran klinis symptom depresi, juga ada penanda biologis yang dibuktikan dengan pola perubahan dalam HPA axis (peningkatan reaktifitas hormone kortisol), mirip dengan yang terlihat pada penderita depresi dewasa. Hal ini memberikan bukti empiris bahwa gangguan depresi dapat berlangsung di seluruh fase kehidupan

Faktor Penyulit Identifikasi Depresi Pada Anak Usia Prasekolah

Masa prasekolah ditandai dengan anak menjadi lebih mandiri, memiliki kemampuan meregulasi emosi dengan lebih baik dan senang untuk eksplorasi diri melalui bermain. Tidak adanya kegembiraan, sekaligus preokupasi dengan tema negatif dalam bermain mungkin merupakan penanda utama depresi pada anak prasekolah. Selain kesedihan dan iritabel djumpai pada anak prasekolah yang depresi sebagai penanda yang paling sensitif dan spesifik, symptom lain yang memungkinkan petugas medis membedakan depresi pada anak prasekolah dari gangguan yang lain adalah anhedonia, rasa bersalah yang berlebihan, perubahan dalam tidur dan nafsu makan, dan penurunan tingkat aktivitas dan berkurangnya kemampuan kognitif.

Tidak seperti orang dewasa yang depresi, anak usia prasekolah yang depresi mungkin nampak jelas rasa sedih atau penarikan diri dan kemudian mungkin juga memiliki periode dimana fungsi peran anak tidak terganggu. Keadaan ini juga menyulitkan untuk mengidentifikas gangguan depresi pada anak prasekolah.

Identifikasi Dini Depresi dan Perkembangan Otak

Alasan penting untuk mengidentifikasi dini depresi pada usia prasekolah adalah untuk dapat mendiagnosa dan mengintervensi gangguan mental secara lebih efektif tanpa harus menunggu saat usia sekolah. Prinsip ini dapat mendasari mengapa beberapa intervensi dini kesehatan mental telah terbukti lebih efektif daripada intervensi di masa selanjutnya Pentingnya identifikasi dini depresi didasarkan pada kemungkinan intervensi dini pada periode neuroplastisitas otak yang lebih tinggi akan lebih efektif pada gangguan yang kronis dan kambuhan yang diketahui seringkali sulit diobati di kemudian hari. Intervensi dini untuk depresi selama periode prasekolah merupakan hal penting dalam pencarian pengobatan yang lebih efektif untuk depresi masa kanak-kanak.

  • Bagikan