Hasil Mubes Himagrotek Unmul, Reforma Agraria Sejati Sejahterakan Petani

  • Bagikan

SAMARINDA– Seruan reforma agraria sejati sebagai jalan kesejahteraan petani kembali terdengar dalam agenda tahunan Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK), Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman.

Selain membahas terkait program ke depan, musyawarah besar ini juga dalam rangka penetapan kepengurusan baru satu periode 2022 mendatang.

Ketua Himagrotek terpilih, I Kadek Bayu dalam sambutannya menjelaskan terkait kewajiban para kader himpunan, salah satunya dengan bersama-sama menggaungkan kembali semangat reforma agraria sejati sebagai jalan kesejahteraan petani.

Ajus sapaannya, menjelaskan bahwa berorganisasi semestinya tidak difahami sebagai penghambat kuliah, organisasi penting untuk mengolah kepemimpinan sehingga ketika menjadi bagian dari masyarakat.

“Kontribusi nyatanya ialah mendorong secara politik kesejahteraan petani berada pada pemberian lahan untuk petani agar mampu mewujudkan kedaulatan pangan, hal itu sejalan dengan UUPA No.5 tahun  1960 atau yang kita kenal dengan reforma agraria sejati,” ungkap Ajus, Senin (20/12/2021).

Sebagai anak petani, dirinya memberanikan diri untuk mengambil peran sebagai ketua yang memimpin ratusan kader yang berada dalam naungan organisasi ini, tak lain karena persoalan pertanian menurutnya sangat krusial hingga di masa mendatang.

Bagi dia, momentum ke depan menjadi tantangan yang cukup berat bagi mahasiswa pertanian dikarenakan isu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke-Kaltim akan membawa dampak yang signifikan.

Pekerjaan rumah bagi petani untuk mempertahankan ketersediaan lahan serta pemenuhan pangan bagi penduduk yang jumlahnya pasti bertambah, akan menjadi fokus kajiannya selama kepengurusan.

“Diharapkan untuk kedepannya HIMAGROTEK ini bisa menjadi wadah yang mengaktualisasikan diri bagi mahasiswa Agroekoteknologi,” jelasnya.

Ajus berharap mahasiwa yang berkuliah dengan studi pertanian agar terjun ke basis-basis petani, sehingga selain praktek ilmu yang di pelajari pada mata kuliah, sekaligus belajar dengan pengalaman petani yang puluhan tahun telah bekerja menyediakan pangan untuk kita semua.

“Diharapkannya juga untuk mahasiswa dan mahasiswi agar bersinergi untuk berproses dalam organisasi internal kampus tersebut,” lanjutnya.

Dirinya menilai bahwa selain perlu mewujudkan rasa kekeluargaan pada himpunan yang ia pimpin agar program kerja bisa berjalan dengan baik, nantinya pengurus diajak untuk ikut terlibat merumuskan berbagai kendala yang ditemui petani.

Ajus mencontohkan, seperti gagal panen karena hama maka tugas kader Himagrotek yang belajar di ruang kelas untuk meneliti masalah tersebut untuk memberikan jawaban.

“Agar terwujud mahasiswa yang memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi yang turut berkontribusi dan siap menjawab tantangan di masyarakat umum khususnya di bidang pertanian,” tuturnya.

Ajun yang juga merupakan kader GmnI Komisariat Pertanian Universitas Mulawarman ini menuturkan bahwa revolusi industri 4.0 menjadi tantangan zaman yang harus di barengi dengan pengetahuan yang mendalam sehingga dalam kompetisi yang akan datang, mahasiwa pertanian unmul sudah mampu berdaya saing dengan kapasitas ilmu yang mumpuni bahkan ahli di bidang pertanian budidayanya.

“Mahasiswa juga harus melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan daya saing dan memberi kebermanfaatan,” tutup Ajus.

  • Bagikan