GP Ansor Jaksel dan H Amir Center Kecam YouTube Jozeph Paul Zhang; Pentingnya Moderasi Beragama Untuk Agama Lain

  • Bagikan

JAKARTA – Program Moderasi Beragama yang digagas oleh Kementerian Agama perlu lebih digalakkan lagi bukan hanya kepada Ummat Islam, tapi juga perlu untuk ummat beragama lainnya agar tujuan dari moderasi beragama melalui cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa dapat tercapai.

Baru-baru ini terjadi sebuah diskusi melalui aplikasi zoom meeting yang diupload oleh akun Jozeph Paul Zhang di akun Youtubenya dengan judul ‘Puasa Lalim Islam’ yang berisi ujaran kebencian dan penistaan agama Islam. Apabila dilihat dengan seksama video youtube tersebut, narasi yang digunakan oleh narasumber sangat tidak pantas dan sangat merendahkan agama Islam. Selain itu narasumber juga merendahkan ibadah puasa agama Islam dan membandingkan dengan ajaran agama yang dianutnya. Peserta meeting online lainnya terlihat mengingatkan narasumber namun malah membuat narasumber semakin berani menantang.

Muhammad Anwar, Ketua PC GP Ansor Jakarta Selatan mengecam keras pernyataan dan diskusi yang mengandung pelecehan dan penistaan agama Islam. Pihak Kepolisian harus mengusut tuntas Jozeph Paul Zhang dan peserta zoom meeting melalui langkah konkret dan cepat. Diskusi semacam ini jangan sampai terjadi lagi. Semestinya apabila ingin melakukan diskusi seperti ini dapat menghadirkan narasumber yang kompeten dan dari instansi yang kredibel.

Kecaman yang sama juga disampaikan oleh H. Amirullah yang juga Dewan Instruktur GP Ansor Jakarta Selatan dan Pendiri The Amir Center ikut mengecam dan menurutnya Jozeph tidak hanya melakukan Penistaan Agama Islam dengan menghina Nabi Muhammad SAW, namun ia juga menantang Kepolisian untuk menangkapnya. Hal ini sangat meresahkan jika proses hukum tidak dilakukan, karena berpotensi membuat lebih banyak orang melakukan Penistaan agama serta melecehkan institusi kepolisian.

Kami berpesan kepada Ummat Islam untuk senantiasa menahan diri dengan cara yang arif dan bijaksana untuk menjaga kekhusyu’an bulan suci Ramadhan serta mempercayakan kasus ini kepada pihak Kepolisian. Mari kita jaga kedamaian dan persatuan Indonesia dengan menyebarkan konten ramah dan rahmah tanpa adanya provokasi terkait isu SARA. (*)

  • Bagikan