BONTANG – Bulan Ramadhan selalu dimeriahkan dengan hadirnya pasar ramadhan yang menjual kebutuhan berbuka alias takjil. Tradisi itu sangat melekat di budaya Indonesia termasuk di Kota Bontang.
Namun di tengah pandemi COVID-19 terpaksa membuat beberapa aktivitas menjadi berkurang, tak terkecuali para pedangang pasar ramadhan.
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Ridwan mendorong kegiatan jual beli pasar ramadhan dilakukan meski di tengah pandemi. Pasalnya melihat grafik angka dari gugus tugas COVID-19 virus sudah mulai melandai penyebarannya.
Dengan mendorong aktivitas penjualan di pasar ramadhan, pemerintah juga akan peka terhadap pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) guna memulihkan perekonomian.
“Karena pasar ramdhan juga bentuk dari kearifan lokal, selain itu mereka juga berjualan selama setahun sekali. Jadi bisa memanfaatkan momentum ini untuk memulihkan perekonomian para UMKM,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh media ini, Kamis (25/3/2021).
Selanjutnya politisi Partai Amanat Nasional ini juga menyarankan yang paling terpenting selama proses jual beli di pasar ramadhan, baik penjual maupun pembeli selalu mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
“Giat ramdhan itu ada, giat ekonomi juga ada yang terpenting menjaga jarak dan mematuhi proses yang ketat,” pungkasnya.
Selain itu, Ridwan juga meminta kepada pemerintah gencar malakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya prokes selama proses jual beli dilaksanakan.
“Agar masyarakat tidak menyalahi aturan,” tutupnya. (004/redaksi)