Faisal Ingatkan Wali Kota, Tidak Izinkan Batu Bara Beraktivitas di Pelabuhan Lok Tuan

  • Bagikan
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mendorong Wali Kota Bontang, Basri Rase untuk tidak memberikan izin terhadap aktivitas batu bara di Pelabuhan Lok Tuan. (006)

BONTANG – Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mendorong Wali Kota Bontang, Basri Rase untuk tidak memberikan izin terhadap aktivitas batu bara di Pelabuhan Lok Tuan.

Alasannya, kegiatan aktivitas batu bara di Pelabuhan Lok Tuan, akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, sebab polusi udara yang dihasilkan, seperti debu, hingga pencemaran lingkungan.

Hal itu diutarakan saat rapat paripurna bersama pemerintah Kota Bontang di Gedung DPRD Bontang, Selasa (27/04/2021) lalu.

“Cukup sudah kami masyarakat Lok Tuan menghirup baunya amonia, jangan lagi ditambah polusi dari aktivitas batu bara,” katanya.

Diketahui, wacana aktivitas batu bara dinilai dapat meningkat pendapatan asli daerah (PAD). Namun, kata Faisal, keberadaan masyarakat sekitar juga perlu diperhatikan.

Untuk mendapat PAD, Faisal menilai  tidak mesti dari aktivitas bongkar muat batu bara. Ia mendorong agar pemerintah memaksimalkan pendapatan dari sektor lain. Seperti aktivitas uji kir yang lebih berdampak positif kepada masyarakat.

“Saya mohon kepada Wali Kota agar aktivitas itu tidak terwujud,” terangnya.

Pemberitaan sebelumnya, rencana penggunaan pelabuhan Lok Tuan untuk aktivitas bongkar muat batu bara, belum menemui titik temu. Hal itu terlihat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub), Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Dinas Lingkungan Hidup.

Pihak Dishub bersikukuh wacana itu, akan berdampak baik untuk masyarakat. Kasi Angkutan Umum Welly Sakius mengklaim, hasil kajian rencana penggunaan pelabuhan Lok Tuan merupakan wujud peningkatan PAD dan akan berpotensi memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Bahkan, kajian dari Dishub, diklaim sudah rampung hingga 90 persen. Terkait kekhawatiran akan polusi udara, pihaknya mengaku telah menyiapkan skema yang dinilai efektif.

“Untuk meminimalkan serpihan debu yang dihasilkan dari angkutan batu bara, kami menyiapkan tawaran bahwa sebelum truk meninggalkan penampungan maka harus dalam keadaan bersih dan begitu pun saat setelah menurunkan batu bara dari pelabuhan,” kata Welly saat usai melaksanakan RDP di sekretariat DPRD Bontang, Senin (14/04/2021) kemarin.

  • Bagikan