Din Syamsuddin: Tak perlulah arogan menggunakan kekuasaan

  • Bagikan

JAKARTA – presedium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Prof. Din Syamsuddin, mengungkapkan janganlah arogan mengunakan kekuasaan sehinga merasa gerakan yang dilakukan KAMI sudah mulai ketahap merongrong kekuasaan.

Pernyataan ini adalah bentuk jawaban dari ungkapan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang memperingatkan KAMI agar menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum, dan menuding KAMI hanyalah sekumpulan kepentingan yang dinilai Moeldoko sebagai langkah keliru. Ungkap Din Syamsuddin dalam keterangannya kepada Jurnaltoday, Jumat (2/10/20).

Menanggapi hal tersebut Din Syamsuddin mengakui adanya kepentingan. Namun ditegaskannya, kepentingan KAMI antara lain meluruskan kiblat bangsa dan negara yang banyak mengalami penyimpangan. Mengingatkan Pemerintah agar serius memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mengingatkan pemerintah agar bersungguh -sungguh mengatasi ketidak adilan ekonomi. Mengingat pemerintah agar serius mengatasi covid 19 dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan rakyat diatas program politik dan ekonomi.

Dan yang paling penting adalah mengingatkan pemerintah agar tidak perlu bertindak responshif terhadap upaya pemecah belah masyarakat dengan tidak membiarkan kelompok-kelompok yang anti demokrasi, intoleran, dan eksklusif dengan menolak kehadiran kelompok lain seperti KAMI.

Din Syamsuddin menambahkan bahwa itulah kepentingan hadirnya KAMi, mempunyai kepentingan agar pemerintah dan jajarannya termasuk KSP bekerja bersunguh-sungguh mengemban amanat rakyat.

Bagi KAMI semakin mendapat tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristiqomah dalam perjuangan. KAMI bukanlah perkumpulan orang yang penakut, karena insan yang bergabung di KAMI telah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dan hanya takut kepadaNya. Ujar mantan Ketum PP Muhammadiyah.

Akhirnya KAMI mengingatkan kepada Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaannya untuk tidak perlu lah arogan menggunakan kekuasaannya, dengan melemparkan ancaman kepada rakyat. Tegas Din Syamsuddin.(*)

Editor : Supriono

  • Bagikan