BONTANG – Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina meminta agar pemerintah menyelesaikan sengketa lahan yang kerap masih muncul di Bontang. Pasalnya, hal ini dinilai mengganggu iklim investasi.
Menurut Amir Tosina, polemik lahan kerap muncul saat proses pembangunan sebuah proyek. Kendala seperti ini, kerap membuat investor enggan data ke Kota Bontang. Hal ini tentu dinilai mengkhawatirkan. Amir Tosina berpendapat, jika hal ini terus terjadi, Bontang akan segera ditinggal calon investor.
“Maka dari itu dalam rapat ini kami tekankan, apabila ada masyarakat yang bersengketa lahan dengan perusahaan tolong lah segera diselesaikan baik-baik,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Bontang, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Amir Tosina mendorong agar kedepan, jika terdapat pihak yang mengklaim sebuah lahan, perlu melampirkan bukti-bukti yang jelas. Hal ini agar tak ada keributan di kemudian hari.
Polemik lahan, juga dinilai akan menyebabkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) merosot. Oleh karena itu, ia tidak ingin lagi mendengar adanya sengketa lahan di Bontang.
“Bisa kita bayangkan bagaimana nasib Bontang 10 tahun kedepan, apalagi perusahaan seperti Badan LNG sudah mau tutup,” pungkasnya.
Selain persoalan lahan, Amir juga menyinggung soal perizinan. Dirinya meminta kepada pemerintah untuk tidak mempersulit izin para investor.
“Salah satu yang dikhawatirkan para investor adalah informasi yang mereka terima bahwa perizinannya dipersulit, jadi jangan dipersulit lah,” tandasnya. (006/Redaksi)