Desa Separi Fokus Pembangunan Infrastruktur, Minta Normalisasi Sungai Akibat Limbah Tambang

  • Bagikan

TENGGARONG – Pembangunan desa menjadi bagian penting untuk pengembangan masyarakat sehingga menelaah bagian-bagian yang akan menjadi fokus yang berkelanjutan, selain infrastuktur, pengembangan sumber daya manusia dan Kelestarian lingkungan.

Kepala Desa Separi, Sugianto mengatakan bahwa saat ia baru menjabat salah satu fokus yakni pembuatan jalan baru karena di jalan yang lama menuju desa tidak layak untuk lagi.

“Itu jalan utama, baru kita bikin,” ujar Sugianto.

Kepala desa menambahkan bahwa ada tiga jalan yang sementara dalam pembangunan dengan bantuan perusahaan yang memiliki wilayah konsesi meski ada perusahaan yang sulit di komunikasikan namun pemerintah desa tetap berupaya berkomunikasi agar seluruh akses jalan baik.

“Saya 2 tahun, itu bikin 3 jalan, Kalo badan jalan menggunakan bantuan perusahaan,” ungkapnya.

Bagi dia untuk desa separi membutuhkan terobosan-terobosan yakni berupa bantuan aspirasi baik dari DPRD Kukar dan DPRD Kaltim.

“Saya mencari terobosan-terobosan kira-kira bisa untuk membangun desa, misalkan pokir, aspirasi dari kabupaten/provinsi kalo sudah APBD murni nda masuk, saya masukkan di APBD P,” lanjutnya.

Selain upaya membangun infrastruktur, Ia pun mencanangkan inovasi desa mandiri dengan melaksanakan pembinaan kepada badan usaha milik desa (BUMDES) sehingga inovasi dan kreativitas masyarakat bisa meningkatkan pendapatan ekonomi desa.

“Saya pentingkan berdasarkan kebutuhan desa sifatnya emergensi, apalagi anggaran makin berkurang makanya bumdes pelan-pelan kita bina,”bebernya.

Adapula yang menjadi keresahan warga terkait pengelolaan lingkungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki konsesi di Desa Separi, misalkan pengelolaan limbahnya kalau dulu masyarakat masih berani minum air sungai namun sekarang karena limbah masyarakat jadinya terganggu.

“Harus perusahaan itu melakukan normalisasi, kita pernah ke dpr juga, harapan ini kan di nominalisasi karena terjadi pengendapan yang bertahun, Buang limbah jangan langsung ke sungai, minimal di proses dulu, Dampaknya lari ke sungai Mahakam, kalo kita pikirkan siapa lagi yang membuang limbah, memang ada aktivitas tambang,” ucapnya.

Sugianto menilai bahwa perlu dilakukan pembenahan terhadap aktivitas pertambangan yang sudah mencemari lingkungan termasuk sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat karena di sungai Separi ini masyarakat memperoleh air untuk bercocok tanam, hingga mode transportasi. Dari hal tersebut maka penting untuk di normalisasi sungai separi ini.

“Sungai separi di normalisasi,” pungkasnya.

  • Bagikan