JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan terdapat tidak validnya data yang ada sehingga kembalikan data rekening calon penerima subsidi gaji yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Salah satunya adalah data rekening yang diberikan sudah tidak aktif.
Selain rekening yang tidak aktif, pemeriksaan kelengkapan atau chek list yang dilakukan Kemenaker juga menemukan rekening fasif atau rekening yang tidak melakukan transaksi dalam masa tertentu. Ungkap Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan K3 Kemenaker Hariyani Rumondang dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 soal Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Jakarta, Kamis (17/9/20).
“Banyak data yang tidak valid, jadi di batch (tahap) I ada sekitar 6.000 tidak valid dengan keterangan misalnya rekening ditutup. Bisa terjadi ketika pemberian proses data rekening masih buka tapi tutup beberapa bulan setelahnya.Ujar Haiyani.
Haiyani menambahkan dari temuan tersebut, Kemenaker kemudian mengembalikan data-data yang ada berkaitan dengan rekening itu ke BPJS Ketenagakerjaan, untuk ditindaklanjuti kepada pihak berkepentingan yaitu pihak pemberi kerka untuk mengkonfirmasi kepada pekerjanya.
Sampai saat ini Kemenaker telah menerima 11,8 juta data calon penerima BSU yang diserahkan oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui empat tahap dari 15,7 juta penerima yang ditargetkan pemerintah.ujar Hariyani. (PP/WW)