CINTA DUNIA dan TAKUT PADA KEMATIAN

  • Bagikan

MUNGKIN kita bertanya-tanya, mengapa ‘Ummat Islam’ hari ini sepertinya belum memperoleh derajat dan kedudukan yang mulia atau tertinggi dihadapan manusia yang lain?

Padahal ayat-ayat al-Qur’an maupun Hadits-hadits Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita akan janji Allah SWT yang akan meningkatkan derajat dan kedudukan kita sebagai orang-orang yang beriman.

Banyak pertanyaan-pertanyaan kepada kita yang muncul, kenapa ‘Umat Islam’ itu mundur?

Para ulama mengatakan bahwa umat Islam mundur adalah karena telah banyak meninggalkan apa yang menjadi syarat Allah SWT untuk memuliakan mereka.

Iman tidak lagi menjadi pusat perhatian, al-Qur’an dan as-Sunnah tidak lagi menjadi pegangan dan pedoman.

Sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, bahwa beliau telah memprediksi hal ini.

Dalam sebuah kesempatan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, beliau bersabda.

“Hampir saja kaum-kaum mengelilingi kalian sebagaimana orang-orang mengelilingi sebuah hidangan di atas piring”.

Ada seorang yang bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Tidak, bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, akan tetapi kalian seperti buih (di atas) aliran air.

Allah SWT akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian dan menimpakan *al-wahn* pada hati kalian”.

Seorang bertanya, “Apakah wahn itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, *”Cinta dunia dan takut pada kematian.”*

Hadits tersebut memberikan penjelasan dan secara tegas kepada kita bahwa apa yang menyebabkan umat ini terpuruk dan lemah di hadapan musuh-musuhnya, yakni saat iman tidak lagi berperan di dalam kehidupan.

Virus yang menimbulkan berbagai sikap negatif yang merendahkan kemuliaan umat Islam itu adalah penyebabnya *al-wahn*, yakni keterlaluan mencintai pada dunia dan kekhawatiran akan menanggung risiko kematian.

Dan Allah SWT mengingatkan bahwa jumlah yang banyak tanpa ditopang dengan akidah yang benar, bukan menjadi jaminan kemenangan Muslimin.

Sebab, bila penyakit al-wahn ini sudah menginfeksi seluruh syaraf keimanan, saluran keimanan seseorang akan lumpuh total dan melupakan bahwa muara kehidupan di dunia ini adalah akhirat.

Masuknya virus al-wahn ini juga akan diiringi dengan bibit penyakit lain seperti sekularisme, kapitalisme, dan penyakit akidah lainnya yang berpotensi membunuh iman.

Nashrum minallahi wa fahthun qariib wa basysyiril mukminin

Wallahu a’lam bish shawab

  • Bagikan