Budidaya Ikan Nila Di Lahan Tambak Rumput Laut, Bentuk Adaptasi Petambak Bone Terhadap Perubahan Iklim

  • Bagikan
Budidaya Ikan Nila Di Lahan Tambak Rumput Laut, Bentuk Adaptasi Petambak Bone (Wahyu Chandra/Mongabay) Indonesia

BONE – Inovasi sebagai bagian dari proses adaptasi. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi petambak yang ada di Kabupaten Bone, tepatnya di Desa Latonro, Kecamatan Cenrana.

Terhitung sejak awal Februari 2021 lalu, menggiatkan budidaya Ikan Nila di lahan tambak rumput laut Glacilaria sp. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari adaptasi mereka terhadap perubahan iklim yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Dilansir dari laman mongabay.co.id, sebelumnya, budidaya rumput laut Glacilaria di Desa Latonro merupakan salah satu usaha yang sangat membantu perputaran roda ekonomi masyarakat, terlebih menjadi pilihan dalam mengatasi masalah pengangguran di Desa tersebut.

Hal itu kemudian berubah, ketika perubahan iklim terjadi. Ditandai dengan curah hujan yang tinggi membuat para petambak mengalami kesulitan dalam melakukan budidaya karena tingginya konsentrasi air tawar di dalam tambak.

Alhasil, petambak harus memutar otak agar tetap bertahan ditengah situasi tersebut. Dan mulailah mereka mencoba melakukan budidaya ikan nila. Selain memang cocok berkembang di air tawar, keberadaan ikan nila juga dinilai bagus untuk perbaikan kondisi tambak.

Merupakan hal yang cukup unik, karena ikan nila merupakan spesies ikan air tawar yang coba dibudidayakan di lahan tambak air asin atau payau. Meski demikian, hal tersebut terus dicoba dan terbukti ikan nila yang mereka budidayakan mampu bertahan dan mengalami pertumbuhan yang baik. (*/Redaksi)

  • Bagikan