BONTANG – Antisipasi krisis air di Kota Taman menjadi perhatian DPRD Kota Bontang. Hal itu di ungkapkan Andi Faizal Sofyan Hasdam beberapa waktu lalu saat melakukan kunjungan kerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), guna mencari solusi terkait pasokan air di bontang.
Ada tiga opsi untuk menangani krisis air ini. Pertama waduk Marangkayu Kukar, kedua bendungan Bendali Suka Rahmat Kutai Timur (Kutim), dan ketiga pemanfaatan air permukaan lubang bekas tambang PT Indominco Mandiri (IMM).
“Berdasarkan hasil koordinasi solusi tercepatnya dengan memanfaatkan waduk Marangkayu Kutai Kartanegara (Kukar) yang siap untuk dijadikan cadangan air bersih,” ungkapnya Andi Faiz, Senin, (22/3/2021) kemarin.
Selanjutnya Politisi Golkar itu mengatakan,
untuk pemanfaatan bekas lubang tambang IMM, prosesnya masih sangat panjang.
Saat ini proses nya masih akan melakukan uji studi kelayakan (Feasibility study/FS), dari hasil studi tersebut maka akan kelihatan kualitas dan kuantitas air tersebut apakah layak atau tidak.
“Prosesnya akan panjang FS nya saja baru akan dilakukan tahun ini, jadi paling cepat itu dari Waduk Marangkayu,” sambungnya.
Secara efektifitas Andi Faiz mengatakan kapasitas air di Waduk Marangkayu sekitar 200 liter per detiknya. Sedangkan air dari lubang tambang IMM dan Bendungan Bendali Suka Rahmat sekitar 150 liter per detik.
Lebih jauh, dari hasil kunjunganya ke Dinas PUPR Provinsi, waduk Marangkayu yang masuk proyek strategis nasional. Sehingga kurung waktu 3-4 tahun mendatang sudah dapat dimanfaatkan.
“Saya kira itu bisa jadi opsi alternatif untuk pemanfaatan air Waduk di Marangkayu untuk pemenuhan air bersih di Bontang,” tutupnya. (004/redaksi)