Al-Jam’iyatul Washliyah, Berdakwah Membangun Negeri

  • Bagikan

Al Jam’yatul Washliyah, adalah salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, lahir di Kota Medan 19 Rajab 1349H bertepatan tanggal 30 Nopember 1930.

Didirikan oleh para pelajar Maktab Islaniyah Tapanuli yang kemudian mengembangkan amal usahanya di bidang Pendidikan, Dakwah dan Amal Sosial serta Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Al Jam’iyatul Washliyah sekarang ini genap berusia 90 Tahun. Umat Islam dan bangsa ini patut bersykur bahwa Al Jam’iyatul Washliyah telah banyak berkontribusi positif dalam membangun negeri ini, terutama dalam kiprahnya di bidang dakwah, juga tak kala penting juga mengambil bagian di bidang pendidikan, amal sosial dan pemberdayaan ekonomi umat yang tersebar di penjuru pelosok Tanah Air.

Organisasi Al Jam’iyatul Washliyah, yang dinilai sangat berjasa dalam pengembangan dakwah Islamiyah, tidak saja di Indonesia, tetapi juga di ranah antar bangsa atau mancanegara, hal ini dapat kita lihat dari para alumni dari Timur Tengah yang tadinya sebagai pelajar di Madrasah Al Washliyah dan mengabdikan dirinya di beberapa negara.

Dibalik keuletan dan keistiqamahan Al Jam’iyatul Washliyah dapat bertahan dalam menghadapi tantangan dan tak pernah surut di tengah jalan walaupun banyak rintangan yang menghadang, terus maju dan tak gentar, bila dihitung umurnya sudah melampaui usia Republik ini.

Hal ini terdapat pada sprit (roh) dinamika gerakan, yaitu dakwah pencerahan, seperti tercermin pada lambangnya bulan sabit berbintang lima, serta semboyannya ‘Hidup Al Washliyah Zaman Berzaman’ terus memberikan cahaya dan arahan dalam mencerahkan umat, bangsa, dan negeri tercinta.

Dalam mengayuh perahu dakwah Al Jam’iyatul Washliyah, telah memiliki beberapa ‘Sibghah (Ciri-Ciri Khas) Al-Jam’iyatul Washliyah adalah diantaranya adalah ;

Pertama, dakwah bilhikmah (dakawah dengan bijaksana) yang merujuk kepada firman Allah, cara bagaimana menyampaikan dakwah kepada manusia secara bijak.

Ayat Al-Qur’an petunjuk bagaimana menyampaikan dakwah kepada manusia yang beraneka ragam itu.

Allah berfirman dalam Surah An Nahl ayat 125 :
_”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaram yang baik dan berbantahlah mereka dengan cara baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”._(Qs. An Nahl : 125)

Ayat Al-Qur’an tersebut di atas, bahwa dalam garis besarnya, kita berhadapan dengan banyak ragam pikiran dan cara manusia.

Percayalah sikap konsisten dan istiqamah serta shibghah yang dimiliki Al Jam’yatul Washliyah dalam dakwahtul Islam, dakwah yang selalu dicintai dan dirindukan umat.

Dakwah Al Washliyah berkata yang manis berbuat lemah lembut, bagaimana orang akan dekat, kalau berbicara kasar, berbuat sembrono, jangankan dekat, cacian akan didapat. Ingatlah organisasi ini bersifat dakwah.

Ciri kedua dari gerakan dakwah Al-Jam’yatul Washliyah, yaitu yang muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Al Jam’iyatul Washliyah, sebagaimana mendorong dan penyemangat berdirinya Al Jam’yatul Washliyah dari pendalaman dan penghayatan serta pengamalan para pendiri, ulama dan pejuang Al Jam’iyatul Washliyah, terdapat ayat Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat : 104 ;

_”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”._(Qs. Ali -Imran : 104).

Inilah Al Jam’iyatul Washliyah khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat (umat) sebagai medan juang.

Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu keberadaan Al-Washliyah untuk berdakwah dijadikan sarana dalam rangka berdakwah membangun negeri.

Maka shibghah (ciri-ciri) yang ketiga yang tercantum Surat Ash-Shaff ayat : 10-11.

_”Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan satu perniagaan yang menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan harta dan dirimu, itulah yang terbaik untukmu jika kamu menyadari”._(Qs. Ash Shaaf : 10-11).

Surat Ash Shaaf tersebut di atas, adalah mengawali mukaddimah Anggaran Dasar Al Jam’iyatul Washliyah.

Kini tidak banyak organisasi Islam yang melakukan terobosan seperti ayat-ayat itu. Maka usaha yang dilakukan Al-Jam’iyatul Washliyah tersebut aktualisasi jihad pergerakan Islam untuk mengeluarkan umat dan bangsa dari kondisi keterjajahan, ketertinggalan, kebodohan, menuju hidup berkemajuan dan menjawab tantangan dan kebutuhan zaman.

Karena semua amal usaha Al-Jam’iyatul Washliyah itu, sejatinya merupakan merupakan jihad fiisabilillah.

Jihad di jalan dakwah yang dilakukan Al Jam’yatul Washliyah selama ini, termasuk dalam mencerdaskan, memperdayaan, dan memajukan kehidupan umat Islam dan masyarakat luas.

Jihad sebagai usaha yang sungguh-sungguh dengan jiwa, fikiran, harta, tenaga dan segala ikhtiar untuk memajukan kehidupan bangsa.

Kehadiran amal usaha di sudut-sudut, pelosok-pelosok terjauh dan terpencil di tanah Air juga merupakan wujud jihad Al Jam’iyatul Washliyah.

Oleh karena itulah Al Jam’iyatul Washliyah tetap setia kepada komitmen yang terukur dan terukir pada shibgha Al Jam’iyatul Washliyah yang dibina lewat usaha-usaha amal Al Jam’iyatul Wasjliyah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah “bil hikmah wal mauidzah” dalam membangun negeri tercinta ini.

Nashrum minallahi wa fathun qariib wa basysyiril mukminin.

Wallahu a’lam bish shawab

  • Bagikan