AHY Ungkap Keprihatinan, Moeldoko Telah Tertipu Oleh Para Makelar Politik

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono

JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Agus Herimukti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan keheranannya, setelah tiga minggu tidak muncul ke publik. sekalinya muncul malah mengungkapkan pernyataan bohong, bahkan tendensius menghasut dengan pernyataan soal pertentangan idiologi.

Hal ini diungkapkan AHY menanggapi pernyataan Ketua Umum hasil KLB yang menyebutkan alasan kenapa dirinya menerima pinangan untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) melalui mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB).

AHY menilai, bahwa pernyataan Moeldoko sangat tidak sesuai dengan jabatan yang disandangnya sebagai KSP. Bagaimana pejabat tinggi negara mengambil keputusan secara serampangan, gegabah, emosional dan jauh dari akal sehat. Ungkapnya dalam jumpa pers di kantor DPP PD di Jakarta, Senin (29/3/2021).

“Konstitusi Partai Demokrat, yaitu AD/ART tahun 2020 yang telah disahkan oleh Pemerintah, menyatakan untuk sahnya KLB harus atas permintaan paling tidak 2/3 dari 34 Ketua DPD dan 1/2 Ketua DPC sebagai pemegang hak suara yang sah. Dan secara faktanya KLB yang dilaksanakan itu tidak memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Dengan demikian, bagaimana mungkin Moeldoko yang menjabat KSP bisa mengklaim bahwa KLB Deli Serdang itu yang sah dan memiliki legitimasi sebagai Ketua Umum. Yang jelas kumpulan orang-orang yang hadir di Deli Serdang tidak lebih dari gerombolan yang sedang melawan hukum dan seharusnya Moeldoko mengakui bahwa ia telah tertipu oleh para makelar politik,” Tegas AHY.

“Sebenarnya bagi kami pintu maaf selalu ada untuk Moeldoko, meskipun kami akan menghadapi kemarahan para kader dan simpatisan Partai Demokrat yang marah dan kecewa dengan ulah Moeldoko yang telah membegal Partai Demokrat dan merusak demokrasi bagi bangsa Indonesia,” Ujarnya.

AHY juga menegaskan, bahwa pihaknya akan bersatu melawan ketidak adilan, dan akan mempertahankan keberadaan Partai Demokrat. Ingin rasanya kami kembali fokus pada soal-soal kebangsaan lainnya, terutama yang menyangkut masalah kesehatan dan ekonomi dan masalah kebangsaan lainnya.

“Tapi, menyelamatkan demokrasi dan memperjuangkan keadilan yang sejati, saat ini menjadi masalah yang fundamental kami hadapi. Oleh karenanya izinkan kami untuk menyelesaikan prahara ini dengan tuntas. Pungkas AHY. (Hen)

  • Bagikan