Suriati Masih Terlelap, Sementara Api Melahap Citra Mas Loktuan Dini Hari Tadi

  • Bagikan

BONTANG – Wanita 55 tahun itu tersenyum getir. Sembari menggenggam ponselnya, terlihat ia menerima panggilan video dari seseorang.

Telpon itu bisa jadi dari seseorang yang khawatir dengan kondisi Suriati. Lutut kirinya terluka, katanya jatuh saat berlari subuh tadi.

“Anak saya telpon,” kata Suriati, saat ditanya.

Suriati adalah salah satu saksi awal peristiwa menghebohkan dini hari tadi.
Pasar Citra Mas Loktuan, kebakaran.

Ia bercerita, katanya, dia sedang tidur lelap saat anaknya yang berusia sekitar 12 tahun itu membangunkannya sekitar pukul 02.30 Wita.

“Mak kebakaran,” begitu Suriati menirukan anaknya.

Padahal, satu jam sebelumnya ia mengaku sempat bangun untuk buang air kecil. Namun tertidur lagi karena menurutnya pagi masih empat jam lagi.

Ia kaget, lalu bangun. Bergegas keluar dari kios sewaanya berlari menuju pos Satpam. Masih lima meter lagi ia sampai, Suriati jatuh. Tapi bangkit lagi dan langsung melapor ke Satpam, yang kata dia sedang “duduk-duduk”.

“Pak itu loh kebakaran,” katanya pada Satpam saat itu.

“Bapaknya gak tau loh mas kalau ada kebakaran,” kata Suriati kepada wartawan.

Bukan hanya satpam ia sadarkan. Sekitar tiga petak dari kiosnya tadi, penjahit yang sedang lelap karena lembur juga ia bangunkan.

“Cepat sekali, apinya langsung besar. Habis semuanya,” kata Suriati, sesekali melirik ke layar ponselnya yang masih tersambung dengan anaknya.

Para pedagang berdatangan Beberapa menit kemudian. Sementara ia juga sibuk bolak balik, menyelamatkan barang-barang sebisanya.

Suriati sendiri, kini tengah kebingungan. Pasar itu, adalah mata pencahariannya, sekaligus tempat tinggalnya. Kerabatnya, kebanyakan ada di Sulawesi Selatan.

“Gak tau lagi ini gimana,” jawab Suriati tersenyum getir lagi.

Sedikit ragu dia bercerita. Sebenarnya, ia sudah tinggal di kios itu cukup lama. Hampir sepuluh tahun katanya. Setiap pagi, ia berjualan sayur mayur. Pasar Citra Mas Loktuan yang kini hampir rata dengan tanah itu, rupanya adalah sumber hidupnya.

“Kalau pasar baru nanti, ya enggak tau, bisa kesana atau tidak. Belum ada sosialisasi juga,” tutupnya.

Kini di tengah puing-puing bekas kebakaran, ia mengais reruntuhan. Berharap yang berharga masih bisa diselamatkan. Meski tak ada hasil adalah kemungkinan.

Peristiwa dini hari itu memang singkat. Pasar Citra Mas Loktuan yang disebut-sebut telah berdiri sejak tahun 90 an itu, Rabu (10/2/2021) hari ini sudah rata dengan tanah, kecuali dua blok bagian depan. (Mi)

  • Bagikan