Sepi Pendaftar, SMK YKPP Baru Terima 45 Orang Calon Murid

  • Bagikan
SMK YKPP Kota Bontang

BONTANG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengeluh karena minimnya calon siswa yang mendaftar di PPDB Tahun ajaran 2021.

Kepala Sekolah SMK YKPP Bontang, Sahrir mengatakan jika sekolah swasta dalam kurun waktu 4 tahun belakang ini mengalami penurunan jumlah murid.

Hal tersebut terjadi karena saat pendaftaran di SMA/SMK Negeri mematok jumlah maksimal dalam menerima rombongan belajar.

Diketahui berdasarkan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017, Pasal pasal 24 disebutkan untuk jenjang SMA atau sederajat, jumlah murid dalam satu rombel paling banyak 20, dan maksimal 36.

“Sepi dari empat tahun lalu, contoh di 2020 lalu saja kami hanya menerima murid 45 siswa/siswi. Padahal kalau berdasarkan jumlah maksimal SMK YKPP bisa menampung 135 siswa/siswi,” Kata Sahrir saat dihubungi awak media, Jumat (25/06/2021).

Memang semua keluhan datang dari seluruh sekolah SMK/SMA swasta di Bontang mengalami kondisi yang sama.

“Padahal sudah dibuka pendaftaran dari awal bulan Juni lalu, tapi akan terus berlanjut sebelum dimulainya pembelajaran aktif tanggal 12 Juli mendatang,” ujarnya.

Diketahui SMK YKPP memiliki jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), jurusan Multimedia, Jurusan Akutansi dan Organisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP)

Imbas dari sepinya pendaftar, pihak sekolah juga mengurangi jam pelajaran bagi guru SMK YKPP. Karena perhitungan upah guru berdasarkan dari berapa jam dia mengajar.

“Berpengaruh, sampai ada 2 guru yang mengundurkan diri akibat kurangnya pendaftar bagi calon murid, karena sekolah swasta hanya mengandalkan dana BOS,” tuturnya.

Situasi tersebut bahkan berimbas ditutupnya jurusan di sekolah itu karena tidak ada peminat. Jumat (18/6/2021).

Dijelaskan Syaril, hampir seluruh sekolah swasta di Bontang mengalami kesulitan yang sama setiap kali tahun ajaran baru. Terkecuali sekolah swasta milik perusahaan.

Pihaknya pun berharap, agar pemerintah bisa kembali merancang aturan yang sedikit berpihak ke sekolah swasta. Sebab kalau terus dibiarkan begini, banyak sekolah swasta di Bontang akan tutup.

“Kami di sekolah swasta juga harus dipikirkan nasibnya. Karena kalau sampai tutup pasti banyak tenaga pengajar yang kehilangan pekerjaan,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan