Ribuan Massa Kawal Adibas, Basri : Kami Tidak Gentar Lawan Nejo

  • Bagikan

BONTANG – Hari pertama pendaftaran bakal calon (bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Ir. H. Adi Darma,Msi dan Basri Rase di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang, Jum’at (4/9/20) kemarin di kawal ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat Kota Bontang.

Pengawalan ribuan massa pendukung bacalon ini start dari Posko Pemenangan (Sekretariat DPC PKB) Kota Bontang sekitar pukul 13.30 usai sholat Jum,at dan syukuran kandidat adibas bersama pendukungnya di Sekretariat DPC PKB Kota Bontang.

Dari pantauan kami, panjang antrian kendaraan pendukung yang ikut iring-iringan paslon baik mengguna roda 4 maupun roda 2 diperkirakan kiloan meter. Sebab, kendaraan yang di gunakan kandidat adibas ini sudah berada di simpang empat lampu merah Bontang Baru tepatnya area Posko Rumah Rakyat Adibas, sementara ekor dari iring-iringan kandidat ini masih berantrian di jalan Ir. H. Juanda, Bukit Indah (seputaran Posko PKB).

Ribuan massa pendukung adibas ini berasal dari kedua partai pengusung yakni, PKB dan PDI-P, Peguyuban Jawa (A’SRI), Bubuhan Banjar Kutai Dayak ( Bakuda ), Gepak Kuning, Kobra, PHM, Laskar Manguni ( Manado), dan berbagai organisasi lainnya yang tergabung di gerbong pendukung adibas pro perubahan Bontang lebih hebat.

Meskipun ada ribuan massa mengikuti iring-iringan paslon ini, arus lalu lintas di jalan raya masih nampak terkendali hingga paslon dan massa tiba di kantor KPU Kota Bontang di jln. Awang lang. Dan satu hal yang menarik, tidak satupun massa ini tidak menggunakan masker sebagai bentuk menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari terjadinya penyebaran virus Covid-19 yang akhir-akhir ini cukup mengganas di Kota Bontang.

Beberapa alasan mengapa masyarakat begitu antusias mendukung dan ikut ber panas-panasan mengantarkan adibas ke KPU. Yakni, mereka menginginkan Bontang terbebas dari cengkraman Politik Dinasti Sofyan Hasdam Famili menginginkan iklim usaha yang sehat, rektrutment tenaga kerja yang adil, pemberdayaan pengusaha lokal bukan hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha yang berada di belakang dinasti yang berkuasa saat ini.

Gepak Kuning secara tegas menginginkan Kota Bontang lepas dari cengkraman politik dinasti. Sebab, politik dinasti ini berbahaya jika tidak segera di tumbangkan, akan berimbas buruk perkembangan kota ini khususnya generasi lokal yang sangat memprihatinkan. “mau kerja susah, mau usaha susah padahal kita ini penduduk asli pribumi bukan pendatang,”kata Udin.

Begitupun ungkapan yang pernah disampaikan oleh pentolan AS’RI, H. Raharjo. “sekitar 42% masyarakat Bontang adalah orang jawa, tapi hingga saat ini kami orang jawa tidak begitu diperhatikan. Oleh karenanya kami seluruh peguyuban jawa yang tergabung di AS’RI full 100% mendukung dan berkontribusi demi memenangkan adibas, agar kedepan warga jawa bisa juga diperhatikan, bisa diajak berfikir untuk menjadikan bontang ini menjadi hebat.”

Lain halnya dengan Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) yang saat ini di komandoi oleh Nurbaya, perempuan yang gesit dan cukup berani ini mengatakan secara tegas bahwa, PHM yang keanggotaannya saat ini berkisar 500 lebih siap menjadikan adibas sebagai walikota dan wakil walikota 2020-2024.

“Bukan lagi memenangkan, tapi menjadikan adibas sebagai walikota dan wakil walikota. Kami di PHM tindak menginginkan ada anggota kami yang membantu hanya di belang layar saja. Orang PHM harus tampil dan tunjukkan diri bahwa anda bekerja untuk menjadikan adibas sebagai walikota dan wakil walikota. Karena membantu dibelakang layar sama halnya penghianat, kami tidak mau ada penghianat di perjuangan ini,” tegasnya.

Berangkat dari itu semuanya, kenapa arus massa begitu besar mengantarkan pasangan adibas mendaftar ke KPU sebagai peserta pilkada 2020 di bandingkan dengan pasangan Neni Joni yang diusung mayoritas partai yang terdiri 20 kursi di DPRD Bontang yang hanya diantar sekita ratusan orang saja.

Usai melakukan pendaftaran di KPU, Basri Rase secara tegas mengatakan, dirinya bersama Adi Darma tidak gentar menghadapi pasangan Neni Joni di pilkada 2020 ini, walaupun diusung mayoritas partai. Sebab, dia punya modal besar pernah menumbangkan incumben yang saat itu diusung seluruh partai, minus partai hanura yang saat itu dirinya sebagai ketua DPC nya.

“Saya pernah maju independen, tentu saya punya pengalaman dan saya punya strategi untuk memenangkan pilkada ini. Oleh karenanya, kami mohon doa dari seluruh saudara saudaraku semua, kemenangan adibas adalah kemenangan masyarkat Bontang. Insya Allah saya dan Pak Adi komitmen bekerjasama sesuai porsi masing-masing, menjadikan Bontang Beradab, Bontang Lebih Hebat. Kami berdua tidak ada yang serakah, kami sudah saling kenal dari dulu,” kata Basri.

Dari KPU sekitar pukul 16.00 kandidat bersama ribuan pendukungnya menyempatkan waktu sholat ashar berjamaah disalah satu masjid di Bontang Kuala kemudian melanjutkan konvoi ke posko poskonya adibas mulai ke arah berbas, loktuan dan finis di posko AS’RI KM 6 Bontang Barat. Di Posko AS’RI ini kandidat dan rombongan pendukungnya disajikan dengan hiburan dan hidangan sate hingga para rombongan ini satu-persatu membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing untuk melaksanakan sholat magrib. (Red)

  • Bagikan